Matahari semakin meninggi memancarkan teriknya yang menyengat.Seolah ikut menghukum 3 orang siswa yang terpaksa harus menjalani resiko dari apa yang mereka perbuat.
"Ini semua tuh gara-gara lo,,kalo lo tadi gak kotorin seragam gue,,gue gak bakal dihukum kayak gini."protes Zalfa.
"Ehh...Lo jangan sembarangan nuduh gue,,Lo juga salah kali.Ngapain coba makan di kantin pas jam ujian berlangsung."
"Ya gue kan laper.Lagian kalo lo gak lari ke arah gue,,gue juga gak bakal ketemu sama Bu Rena dan gue bisa lolos dari hukuman,,tapi gara-gara lo dateng semuanya kacau.."
"Jangan malah debat !! Angkat lagi kakinya ,,Aldi tangannya pegang telinga !! Masih aja berisik.."teriak Bu Rena yang sedari tadi tetap mengawasi di koridor.
"Yaelah Bu,,ibu mah enak gak kepanasan,,lha kita ??panas nih Bu ,,pegel lagi.."
"Jangan ngelawan kamu Aldi.Sekali lagi kamu ngeluh....."
"Iya iya Bu jangan ditambahin deh.."
2 jam berlalu begitu cepat.Tapi tidak dengan Aldi,Zalfa,dan Icha yang harus menjalani hukumannya.
"Cukup !! Sekarang kalian boleh istirahat ,,tapi inget !! Pulang sekolah kalian jangan dulu pulang ,,ikut ujian susulan"
Mereka lega mendengar perintah Bu Rena yang seolah telah mengeluarkannya dari panas neraka.Mereka segera mencari tempat teduh tak peduli apa yang diucapkan Bu Rena tadi. Tetapi tidak dengan Icha yang tetap berada di posisinya sampai Bu Rena benar benar menghilang dari pandangannya.
"Ehh...ehh....sini lo !!"
Icha yang akan segera pergi ke kelasnya menoleh ketika Aldi berteriak,,meskipun tidak memanggil namanya.
"Aku??"tanya Icha memastikan.
"Ya iyalah ,siapa lagi.Sini Lo !"
Icha menghampiri Aldi dan Zalfa yang duduk di tepi lapangan.
"Lo jangan kabur gitu aja,,ini semua juga salah lo.Kalo lo tadi gak bikin gue jatuh,,kita semua gak bakal dihukum.Dan...kertas contekan lo juga gak bakal ketahuan."
Icha tetap menunduk tak membalas perkataan Aldi.
"Tapi tunggu deh,,Lo kan cewek yang terkenal pinter itu kan di kelas agung (kelas unggulan)"Zalfa membuka suara.
"Lo gak bisa ngomong??Ditanya bukannya jawab malah diem aja ..."bentak Aldi tak sabar.
"Lo jangan bentak dia juga dong.Jadi cowok gak ada halus-halusnya sama cewek.(mengalihkan pandangan pada Icha)Tapi gue juga gak nyangka sama lo,,kayaknya bakalan jadi sejarah baru nih ada anak kelas agung yang dihukum ,,apalagi hukumannya gara-gara contekan."Senyum meremehkan terpanjar jelas di raut wajah Zalfa.