Sering Ku Salah

Kalam Insan
Chapter #1

Prolog

Aku selalu percaya bahwa hidup ini bukan hanya tentang menemukan seseorang yang cocok, tapi tentang bagaimana kau menyadari bahwa orang itu adalah rumahmu—tempat di mana semua ketenangan, kebahagiaan, dan cinta bertumpu. Bagi Mia dan aku, kisah kami dimulai dengan pertemuan sederhana, tapi entah bagaimana, sejak saat itu, dia selalu terasa seperti rumah bagiku.

Mia, wanita dengan senyum hangat yang tak pernah gagal membuatku merasa tenang. Kami bertemu di sebuah acara yang tak terlalu penting, dan jujur saja, aku hampir tak datang hari itu. Pekerjaan menumpuk, ada tenggat waktu yang mendesak, tapi sesuatu dalam diriku mengatakan aku perlu pergi. Mungkin itu adalah takdir yang bekerja, mendorongku ke dalam pelukan takdir yang tak terhindarkan—Mia.

Aku bukan pria yang terbiasa dengan kata-kata puitis atau pernyataan cinta yang menggebu-gebu. Tapi Mia… dia membuat semua hal yang rumit tampak sederhana. Pertemuan pertama kami tak dipenuhi dengan petir yang menyambar atau detak jantung yang berdegup kencang seperti di film-film. Justru sebaliknya, kami saling berbicara dengan tenang, membahas hal-hal sepele, tapi entah bagaimana, setiap kalimat yang keluar dari bibirnya selalu membuatku ingin mendengar lebih banyak.

Lihat selengkapnya