Serpihan

Zhein24Art
Chapter #1

#Prolog

"Dipertemukan pasti ada tujuan, dipisahkan bukan berarti menyakitkan. Waktu tak pernah salah, hanya saja rasa berserah dan pasrah selalu ada."

~Serpihan kata~

Udara pagi ini begitu sejuk membuat siapa saja mengantuk dan ingin meringkuk dibalik selimut. Lain halnya dengan Shanz, dia memanfaatkan pagi ini untuk menikmati udara nan sejuk. Berjalan seperti berlari mengepal tangan pada kain yang biasanya dia gunakan untuk menghapus keringat, kain itu ditaruh di pundak. "Aku suka suasana seperti ini," gumamnya dengan tersenyum bahagia.

Shanz tetap melanjutkan lari kecilnya itu, melewati taman, cafe, rumah warga, dan sampai di satu tempat dia memutuskan untuk beristirahat. Pos ronda, Shanz berhenti di sana dan meluangkan paru-parunya untuk mengambil napas lebih banyak lagi. Sunyi, asri, ditambah dengan suasana pagi yang begitu nyaman membuat gairah dan semangat Shanz menjadi meningkat. Di tengah istirahatnya itu benik mata Shanz terfokuskan pada seseorang. "D-dia ...," Shanz yang baru duduk seketika menegakkan tubuhnya, "dia yang ada di London itu, 'kan? Apa aku salah lihat, ya?" pikirnya.

Perlahan Shanz melangkah ke arah laki-laki itu. Hidung mancung, tubuh yang tinggi, kulit bersinar ditambah dengan hoodie hitam yang dikenakan laki-laki itu, keyakinan Shanz terhadapnya semakin kuat. "Permisi," Shanz mencoba memberanikan diri untuk menyapa. "K-kau yang di London itu, 'kan?" tanya Shanz dengan gugup. "Maaf, kayaknya lo salah orang." ketusnya sambil menatap sinis. Shanz tak menyangka sikap ramahnya dibalas dengan perlakuan seperti itu.

Lihat selengkapnya