Pagi hari saat anak-anak masih tidur, mas Todhy datang. Kebetulan hari ini dia gak masuk kantor, jadi kami ngobrol tentang banyak hal. Sambil menunggu Dimas, aku cerita mimpi tentang mas Grasto. Mas Todhy sangat antusias mendengar cerita aku.
Sebelum cerita aku tawarkan mas Todhy untuk sarapan, cuma dia mau sarapan bersama anak-anak katanya. Setelah menyuguhkan minuman buat mas Todhy, dia menanyakan tentang mimpi yang mau aku ceritakan tempo hari,
"Kamu mimpi apa tentang Grasto?" Tanya mas Todhy
"Aku ketemu mas Grasto, seakan-akan dia ada di kamar mas, dia elus-elus perut aku"
"Seperti apa keadaan dia dalam mimpi kamu?"
Aku ceritakan sama mas Todhy, bahwa mas Grasto sangat ceria wajahnya, dan terlihat sangat bahagia. Mendengar hal itu, mas Todhy langsung mengucapkan, "alhamdulillah". Dia sepertinya sangat bersyukur mendengar keadaan mas Grasto, yang ada dalam mimpi aku.
"Dalam mimpi itu mas Grasto minta agar aku bangun Mesjid mas"
"Ya mas pikir wajar sih kalau kita bangun Mesjid, buat amal Jariah-nya", kata mas Todhy
" Aku pikir juga gitu mas, separuh uang yang ada cukup buat investasi", aku bilang gitu sama mas Todhy
"Yaudah, nanti Dimas datang kita minta dia cari tanah di sekitar sini ya",
Sedang asyik bincang-bincang, Raini bangun dan menghampiri aku duluan, setelah itu baru dia hampiri papanya,
"Papa kapan datang? Kok gak bangunin Raini sih? Tanya Raini pada papanya dengan manja
"Papa baru aja nyampe sayang", ujar mas Todhy sambil mencium Raini
"Pa!! Tante Runi ngajinya seperti mama lho, aku sama mbak Dena senang deh". Raini kasih tahu papanya