Memasuki hari ke tiga di ruang perawatan, oksigen via face mask, akses intravena, dan Monitor jantung masih terpasang. Aku benar-benar tidak berdaya, berbagai aktivitas hanya bisa aku lakukan dari tempat tidur.
Aku seperti menunggu waktu untuk di eksekusi, dan waktu itu aku gunakan untuk terus memanjatkan doa kepada Allah. Yang aku tahu, dan aku dengar, hanya dengan doalah bisa mengubah takdir Allah, dan itu aku lakukan, agar Allah senantiasa menjaga keselamatanku, juga anakku.
Dalam ketidakberdayaan, aku harus memberdayakan seluruh kekuatan hati yang aku miliki. Tentunya juga dengan perantara Allah, karena aku tahu bahwa manusia memiliki keterbatasan, hanya Allah yang bisa memberikan pertolongan kepada umatnya.
Tadi pagi dokter kembali mengingatkan, bahwa tindakan operasi harus dilakukan, sambil melihat perkembangan janin, karena preeklamsia yang aku alami dianggap preeklamsia berat. Tindakan operasi di butuhkan sebelum terjadinya eklamsia.
Aku bilang sama dokter, lakukan saja apa yang dokter anggap yang terbaik, bagi aku yang penting aku dan bayi selamat. Dokter juga bilang kalau nanti anaknya lahir, kemungkinan berat badannya gak normal, karena selama preeklamsia, perkembangannya agak terhambat.
Aku tidak mempersoalkannya, bagi aku yang penting keselamatannya, bahkan aku sendiri tidak lagi memikirkan keselamatanku.
Aku kasihan melihat mbak Sum, sepanjang malam dia kurang tidur. Dia terlalu mencemaskan keadaanku, sehingga sebentar-sebentar dia mengawasi aku. Padahal aku sudah bilang sama mbak Sum, bahwa aku gak apa-apa, mbak Sum tidur aja.
Ini sebuah pengalaman hidup yang tidak bisa aku lupakan, pada kehamilan pertamaku, aku diberikan cobaan yang cukup berat. Untungnya aku selalu berpikir positif terhadap rencana Allah kepadaku, aku sangat yakin kalau Allah sudah memberikan yang terbaik kepadaku.
Kalau aku tidak berpikir seperti itu, mungkin aku sudah stress, dan akibatnya bayi yang ada dalam kandunganku pun kena efeknya.
Tadi pagi mas Todhy mampir sebentar, karena dia ada sidang hari ini. Sebelumnya dia sudah konsultasi sama dokter, bahwa kondisi aku masih aman hari ini. Dia menyampaikan salam dari anak-anak, katanya gini,