Seruni

Aji Najiullah Thaib
Chapter #24

Chapter 24

Tiga hari paskamelahirkan, aku diperbolehkan untuk pulang, namun anakku Al Fatih masih harus dalam perawatan. Ingin rasanya aku menemani anakku di rumah sakit, namun aturannya memang harus begitu.

Seperti yang aku ceritakan sebelumnya, dengan anakku masih di rumah sakit, maka aku harus bolak-balik ke rumah sakit, disamping untuk kontrol, juga untuk memberikan ASI bagi anakku. Tidak merepotkan sih sebetulnya, dan juga tidak untuk waktu yang lama. Menurut dokter kurang lebih satu minggu, waktu yang di butuhkan untuk perawatannya.

Di rumah juga belum ada yang bisa aku lakukan selain dari pada istirahat, mbak Sum menyiapkan aku berbagai macam jamu untuk pemulihan. Yang paling aku jaga adalah bekas jahitan operasi, karena agak sensitif.

Hari terus berganti, aku pun tidak terlalu lama merasakan berpisah dengan anakku, karena pada hari ketujuh, setelah kelahirannya, sudah boleh dibawa pulang. Hitungan tahun berganti sekarang ini tidaklah terasa lama, apa lagi cuma hitungan hari, tanpa terasa terus berganti.

Rasanya belum lama aku mengambil mbak Sum dari agensinya, sekarang aku sudah mempunyai anak. Baru aku terasa manfaat kehadiran mbak Sum di rumah, dia ternyata sangat terlatih untuk mengasuh anak, dari dialah aku banyak belajar.

Rasanya aku tidak habis-habisnya memuji mas Todhy, karena semua inisiatifnya selalu jauh ke depan, dan pilihannya tidak pernah salah. Dialah yang memilihkan agensi untuk kebutuhan Asisten Rumah Tangga, dan dia juga yang memilih mbak Sum untuk membantu aku.

Aku menyaksikan, berapa cekatannya mbak Sum dalam mengurus Al Fatih. Dari menyiapkan dua botol air hangat, yang harus selalu diganti dalam beberapa jam sekali. Sampai meletakkannya dikiri-kanan tubuh Al Fatih, semua itu dilakukan mbak Sum tanpa rasa canggung.

Rupanya mbak Sum memang sudah terlatih dari agensinya, disana dia tidak cuma dipersiapkan sebagai ART, tapi juga sebagai Baby Sitter. Tenaga mbak Sum baru terasa sangat aku butuhkan.

Mbak Sum juga yang mengajarkanku cara memandikan Al Fatih, memasang dan mengganti popoknya. Lagi-lagi aku mensyukuri nikmat Allah, aku benar-benar beruntung, selalu mendapatkan pertolongan, disaat aku memang membutuhkannya. Mbak Sum sangat berarti bagi aku saat ini.

Sekarang aku bisa lebih leluasa menyusui Al Fatih, kapan waktu dia butuhkan, aku siap sedia. Al Fatih sangat kuat menyusunya, saat menyusuinya aku gunakan untuk berkomunikasi dengan Al. 

Lihat selengkapnya