Satu bulan kemudian, setelah aku melahirkan Al Fatih, mas Todhy mengajak aku untuk berbicara secara serius. Inilah saat yang aku tunggu-tunggu selama ini, mas Todhy yang tadinya aku pikir jarang sekali ingin membicarakan tentang ini, lebih banyak memperlihatkan sikap dan tindakannya terhadapku sekarang dia ingin membicarakannya dengan serius.
Dia mengajak aku bicara, pada suatu pagi saat dia datang ke rumah tanpa membawa anak-anak. Mas Todhy memang mencari momen yang tepat untuk membicarakannya, setelah aku memberikan ASI pada Al Fatih, dan tertidur.
Aku hanya berdua mas Todhy di ruang tamu, dia berbicara sangat serius ingin melamarku menjadi isterinya. Aku sangat terharu dengan apa yang dikatakannya,
"Runi..mas rasa ini saat yang tepat membicarakannya," kata mas Todhy. "Maukah kamu menjadi mama Dena dan Raini?" Tanya mas Todhy dengan serius
Kalau saja mas Todhy tahu apa yang ada di hatiku saat itu, mungkin dia tidak perlu lagi mengatakannya, karena aku sudah mengharapkannya sejak lama. Saking terharunya, aku sangat susah untuk menjawabnya, sehingga mas Todhy mengulanginya,
"Runi..maukah kamu menjadi isteriku?" Tanya mas Todhy lagi
"Aku mau mas," jawabku sambil berurai airmata. "Maaf mas..aku sangat terharu," kataku pada mas Todhy
Mas Todhy bilang, dia tidak akan buru-buru untuk melangsungkan pernikahan, dia ingin menunggu pembangunan Mesjid selesai. Rasa haruku semakin menjadi, karena apa yang di inginkan mas Todhy itu, persis seperti apa yang aku idam-idamkan. Menikah di Mesjid yang menjadi simbol cinta aku dan mas Grasto.
Aku sampaikan hal itu pada mas Todhy, karena aku juga menginginkan pernikahan kami dilangsungkan di Mesjid Ar Raudhah, Mesjid yang sama-sama kami bangun untuk mengenang mendiang mas Grasto. Mas Todhy sangat senang dengan apa yang aku katakan.
Bagi aku apa yang diucapkan mas Todhy itu, merupakan ungkapan perasaan dari hatinya yang terdalam. Dia memang bukan tipe laki-laki yang mudah mengumbar ucapannya, kalau dia merasa tidak mampu untuk memenuhinya, dia tidak akan ucapkan. Itulah sejatinya seorang laki-laki yang selalu konsisten antara tindakan dan ucapannya.
Aku sangat bersyukur kepada Allah, hari ini dia kirimkan hambanya yang sudah siap meminang aku, perempuan yang sangat hina ini. Aku gak ngerti, kenapa mas Grasto dan mas Todhy mau menjadikan aku sebagai perempuan pilihan mereka.