Blurb
Mimpi adalah bunga tidur yang sedikit dapat dipetik menjadi alamat masa depan. Sedangkan Doa adalah upaya yang sedikit banyaknya menjadi pertimbangan untuk perubahan masa depan.
Tidak ada yang penting dari mengingat mimpi semalam, meski kadang kala esok dapat diingat jelas. Namun, mimpi memilih melepaskan diri dari ingatan tersebut hingga mendatangi kembali masa depan. Mereka menyebutnya Dejavu. Sebagian menjadikannya lucid dream.
Adine menjadikannya taruhan sementara. Menebak-nebak benar akan terjadi atau tidak.
Meski tidak semuanya dapat dilihat dan diingat jelas. Meski tidak tahu kapan tepatnya. Mendapatinya dalam bentu nyata sudah memuaskan Adine.
"Kan,lagi-lagi!"
Dipercayai, orang yang mendapatkan kabar melalui mimpi adalah orang yang memiliki hati yang bersih. Tapi, sejauh ini yang Adine lakukan bukan bersih-bersih. Adine jauh dari kata bersih yang cukup.
Apa mungkin penampilan acak-acakan selaras dengan kehidupannya yang rumit dan semrawut, dapat membenarkan dongeng bukan fantasi? Tapi, kenyataan?