Serupa Senja, Kita pun Tenggelam

Teman Tualang
Chapter #5

Luka Yang Terpendam

Pada libur semester kali ini, Aku memilih untuk tidak pulang. Aku memilih untuk mencari pekerjaan paruh waktu dan mencari pengalaman baru, kebetulan salah satu kawanku yang memiliki studio foto menawariku untuk bantu-bantu di studio foto miliknya. Karena memang lagi libur semester, tidak ada salahnya mengambil kesempatan yang barangkali tidak datang dua kali itu.

Hari ini kebetulan di tempat aku bekerja sedang ada job foto keluar, dan kebetulan juga bang Gio yang biasa mendapat tugas itu sekarang sedang diluar kota, jadilah Aku yang sekarang kebagian untuk menggantikannya mengambil job tersebut. Bang Rama sang pemilik studio barusan mengabari bahwasannya sang klien meminta untuk datang ke Fabric Block di daerah Tugul Hitam nanti malam karena memang mereka butuh fotografer untuk acara mereka malam ini.

"Acara apaan bang?" tulisku dalam sebuah pesan kepada bang Rama.

"Katanya pameran Gem, mereka butuh fotografer untuk karya-karya mereka yang nantinya akan di posting di media," balas bang Rama.

"Baiklah bang, nanti saya kesana," balasku, kemudian menutup aplikasi berwarna hijau itu.

Karena aku pikir akan sangat bosan jika pergi sendirian, aku meminta Thomas untuk menemaniku ke Fabric Blok nanti malam. Kebetulan saat ini di kos hanya ada kami berdua karena yang lain sedang pulang ke kampung halaman. Kalau Thomas selama kuliah disini kawanku yang satu ini memang jarang pulang karena jarak antara Padang dan Kupang lumayan jauh. Jadi kalau tidak terlalu mendesak dia akan tetap stay disini meskipun kuliahnya sedang libur.

"Gem,nanti malam aku pinjam uangmu dulu ya. Kiriman ku belum datang, besok aku ganti," ucap Thomas yamg kini berdiri di depan pintu kamar kos ku.

"Soal itu mah aman, malam ini Aku yang traktir deh, Aku makan kau juga makan," balasku.

"Itu yang Aku suka dari kau Gema. Baik sekali orangnya,"

"Tapi yang kau makan sisa punyaku Tom, haha."

"Kurang asem kau, Gem!"

"Hahaha, bercanda kali Tom. Mana mungkin Aku tega kasih kawanku makanan sisa, kawan macam apa Aku kalau sampai begitu."

Siang itu berlalu dengan cepat karena tidak ada aktivitas kami hanya santai di kos menunggu malam datang.

* * *


Pukul setengah delapan malam. Aku dan juga Thomas berangkat mengendarai sepeda motorku menuju Fabric Blok tempat dimana malam ini aku mendapat tugas memotret. Jaraknya tidak terlalu jauh, hanya butuh waktu lima belas menit saja kami sudah sampai di area parkiran. Tempatnya ramai oleh muda-mudi yang sedang nongkrong disana.

Tempat ini dulunya merupakan sebuah pabrik bekas perusahaan atap seng yang lama terbengkalai, yang kemudian dimanfaatkan kembali menjadi tempat usaha kreatif yang disewakan. Tempat ini menjadi tempat nongkrong favorit bagi sebagian besar anak muda di Kota Padang, karena selain ada café disini juga tempat pemutaran film, juga ruang literasi.

Setelah selesai memarkirkan sepeda motor, Aku dan Thomas langsung masuk kedalam. Kami langsung masuk menuju ruang pameran yang berada di sudut paling ujung.

Lihat selengkapnya