Sesal

Martha Giovani
Chapter #5

Andai

Mei, 2008

Hari perpisahan kelas 12 akhirnya tiba juga. Setelah sibuk mempersiapkan acara, akhirnya Rena bisa lebih santai saat acara berlangsung. Rena merupakan bendahara acara perpisahan itu dan selama sebulan ini sangat sibuk mengurus dana dan sponsor. Tentu di hari H ini Rena tidak diam saja, ia membantu segala urusan yang berada di belakang panggung.

Duduk di kursi dekat pintu belakang, pikiran Rena melayang jauh.

Andai masih bersama, aku pasti sibuk memilih hadiah terbaik untuknya.

“Rena! Gina kelas 11 IPS 2 dimana ya? Dalam waktu dekat harusnya dia tampil. Tapi kok nggak stand by!” Dika terlihat panik. Dia adalah seksi acara, jadi sangat sibuk.

Tampaknya, kepanikan bisa menular. Rena menjadi ikutan panik dan segera membantu dengan mencari Gina di belakang panggung. Nihil. Akhirnya mencoba mencari di sekitar gedung. Nihil. Lalu melalui pintu timur gedung aula Rena malah mencuri pandang ke dalam.

Sangat terasa atmosfer acara hari ini yang penuh kemeriahan. Dilihatnya seluruh kakak kelasnya yang mengenakan pakaian terbaiknya di hari yang bakal tak terlupa ini—yang cowok mengenakan batik atau jas dan untuk cewek memakai kebaya. Semua tampil penuh dengan aura kebahagiaan.

Pandangan Rena tertuju pada Reno yang duduk tepat di belakang jajaran dewan guru. Dari kejauhan Rena bisa melihat raut kebahagiaan Reno akan hari ini—terlepas dari apa yang Reno pilih untuk kelanjutan studinya.

Andai masih bersama, pasti aku tahu pilihanmu.

Tiba-tiba Rena tersadar bahwa apa yang ia lakukan saat ini hanya membuang-buang waktunya. Ia teringat bahwa harus mencari Gina. Maka Rena kembali mencari Gina dengan menelpon temannya yang sekelas dengan Gina.

Dengan setengah berlari, Rena mendekati Dika yang berharap cemas dengan hasil pencarian Rena.

“Gina sakit perut. Dia di UKS. Nggak memungkinkan untuk nyanyi.” Lapor Rena.

“Kamu gantinya ya?” Kata Dika yang sukses membuat Rena terlonjak kaget hingga Rena langsung mendekati Dika untuk menegaskan bahwa ia menolak.

Lihat selengkapnya