Sasha mendongakkan wajahnya, dan bibir Satria menempel pada bibir Sasha. Sasha bisa mendengar detak jantung Satria yang sangat kencang. Tiba-tiba Sasha merasakan tangan dingin dan berkeringat menyentuh tangannya. Sasha membiarkan tangannya di gengam oleh Satria. Sasha membiarkan kali ini ciumannya tidak agresif, biasanya jika ia turn on, dia cenderung lebih agresif, tetapi Sasha merasa belum tenang jadi pikiran dia masih terbagi.
Satria menjulurkan lidahnya seperti mencoba menggapai sesuatu dalam mulut Sasha. Sasha membalas lembut ciuman liar Satria. Tangan Satria mulai memeluk tubuh Sasha, tangannya masuk lewat bawah baju Sasha yang longgar berwarna pink saat itu, lalu tangannya mengusap dan naik perlahan, Sasha bisa merasakan tangan dingin Satria bersentuhan dengan kulit punggung nya. Sasha masih menikmati ciuman mereka. Sasha menggigit pelan bibir Satria. Tidak disangka respon Satria makin menjadi.
Tangan kiri Satria memegang kemudian menarik tangan kanan Sasha yang berada dibalik selimut putih itu, dan mengarahkannya ke area terlarangnya. Sasha merasa gugup, tapi Sasha sudah tidak tahu lagi mau apa. Akhirnya ia pasrah, ia meremas pelan buah yang ada area terlarang tersebut. Tak lama setelahnya, Satria seperti sudah tidak tahan, ia melepaskan pakaian bagian bawahnya. Lalu ia berusaha untuk melakukan hal yang sama pada Sasha, lalu Sasha berbisik.
“Boleh matiin lampunya?”, pinta Sasha pelan. Satria turun dan mematikan semua lampu yang ia bisa temui.
Lalu naik ke atas kasur, kembali berusaha untuk melepaskan pakaian bagian bawah Sasha, tapi Sasha masih ragu-ragu.
“Kamu ga mau?”, tanya Satria pelan.
Sasha hanya diam, tidak menolak ataupun mengiyakan. Akhirnya Sasha mencoba untuk meraih area terlarang Satria lagi, dan tiba-tiba Satria memegang area terlarangnya lalu berkata,
“Jangan dipegang, aku mau keluar”. Sepertinya Satria sangat excited, hingga dia tidak bisa menahan dirinya.
Mereka diam beberapa saat, lalu Satria seperti tersadar dan meminta maaf pada Sasha.
“Haduh, maaf ya”, Ucapnya.
“Lho kenapa? Ga pa pa”, sahut Sasha sambil memeluk Satria.
“Kan jadi ga enak gini”, lanjut Satria.