... bagaimana bisa aku tak mengkhawatirkanmu?
rindu yang kuhidu
tak lesat menuju titik tujuku
angin yang mengabur di gelayut senja
tak sekalipun membawa kabar
kamu di mana?
seterlalu itukah kamu menebar dendam?
... ah!!!
Sunyi merasakan getar di sekujur tubuhnya. Amarah itu meruya seolah senja yang kian lama kian meninggi. Harusnya, Pekik muncul di hadapannya tiga puluh menit yang lalu, sesuai kesepakatan. Nyatanya tidak. Sunyi merasa ia terlalu sia-sia menunggu lama kehadiran kekasihnya itu.