Blurb
Ganes, remaja cowok SMA era tahun 90-an. Era remaja tanpa gadget. Gemar bertualang dan mendaki gunung. Untuk memenuhi keinginannya, ia bergabung Wanacala, ekskul pecinta alam di sekolahnya. Ganes punya pribadi yang unik. Dia gampang merasa iba, namun sedikit temperamental. Dia pencinta juga pemarah. Baik hati tapi mengesalkan. Dia memang sosok remaja ambigu sekaligus absurd. Teman-teman dekat lebih senang memanggilnya Gokil, ketimbang Ganes.
Setangkai Edelweiss adalah penggalan kisah cintanya pada Rara. Saat mempersiapkan rencana pendakian ke Gunung Lawu, tanpa sadar ia abai pada Rara. Terlalu asyik dengan dunianya sendiri. Hal itu membuat Rara marah. Ganes sadar akan kesalahannya dan segera minta maaf. Namun Rara mengajukan satu syarat, yakni harus membawakannya setangkai bunga Edelweiss Lawu.
Masalahnya, meski dikenal gokil, Ganes itu sosok remaja idealis. Paling benci kemunafikan dan vandalisme. Jadi tak mungkin ia mengabulkannya. Tapi di sisi lain, ia juga tak mau kehilangan Rara. Lalu bagaimana cara Ganes berdamai dengan Rara, namun masih tetap memegang teguh prinsip anti vandalisme? Apa yang dilakukannya jika itu ternyata permintaan Rara yang terakhir?
Petualangan tak melulu tentang rimba belantara, menjalani hidup dalam rimba perkotaan pun demikian. Di sana Ganes menjalani hidup untuk mendewasakan diri. Mempertaruhkan kepolosan, kegokilan, keberanian serta ketulusan hatinya.