Setelah belajar menjadi diri sendiri, aku menyadari satu hal lain yang lama kupeluk erat: Hasrat untuk memiliki.
Dulu aku pikir, mencintai berarti menggenggam. Berarti memastikan ia tetap di sisi, tak pergi, tak berubah. Aku pikir, bahagia berarti menguasai: memiliki waktu, hasil, bahkan manusia.
Tapi ternyata, semakin kuat aku menggenggam, semakin besar rasa takut kehilangan itu tumbuh. Dan perlahan, aku bukan lagi penikmat hidup --- aku menjadi penjaga kecemasan.
Aku mulai bertanya, kenapa kita sering menyamakan mencintai dengan mengikat?