Setelah memaafkan diri yang pernah gagal, aku mendapati kenyataan lain: bahwa tak semua hal yang terjadi bisa kuterangkan dengan kata kata, dan tak semua luka bisa kucari sebab pastinya. Beberapa hal hanya bisa dirasakan.
Ada hal-hal yang datang tanpa permisi, pergi tanpa penjelasan. Mengubah hidup tapi tak memberi alasan, dan aku lelah memahaminya.
Dulu, aku merasa harus tau semuanya. Seolah hidup ini teka-teki yang harus selalu punya jawaban. Setiap perasaan, setiap kehilangan, harus ada logikanya.