Setelah Kamu Pergi

Bentang Pustaka
Chapter #1

yang Paling Ku Cinta dan Ku Benci Darimu

Aku tidak mengerti arti tatapanmu. Cara ekor matamu mengikuti setiap gerak-gerikku. Kamu tersenyum ke arahku dengan senyum yang sulit aku pahami. Dan, tiba-tiba aku benci kepada diriku sendiri, yang selalu canggung setiap berada di dekatmu.

Sering kali kuatur helaan napasku agar bisa bekerja sama dengan detak jantungku, juga berkompromi dengan suhu tubuhku. Semua terasa begitu aneh, terutama ketika mata setengah sipitmu terus menatapku ramah. Memenjarakan aku dalam kebingungan tanpa jawaban. Membuat aku semakin sering bertanya dalam hati, Apa maksud semua ini?

Tidak. Tentu saja ini bukan apa-apa. Karena, pria dengan logat sangat Bengkulu, berkulit putih, berambut cepak, dan lebih mirip Shinichi Kudo dalam serial Detektif Conan sepertimu tentu memiliki banyak target perempuan. Jadi, aku tidak perlu menyimpan perhatian lebih pada caramu membuatku terdiam dan canggung.

Sekali lagi, tidak perlu aku berikan perhatian lebih kepadamu. Namun, logikaku menolak, hatiku ingin terus menomorsatukanmu. Apalagi, saat kamu bisikkan banyak candaan di telingaku. Dan, aku tertawa kegirangan saat itu. Leluconmu, dipadu dengan cara bicara yang lucu, telah membuatku mudah menerima hadirmu dalam hari-hariku.

Kemudian, tiba-tiba aku terbiasa pada hadirmu. Pada caramu menyebut namaku, pada tatapan matamu yang selalu menunjukkan banyak arti, pada senyummu yang entah mengapa bisa membuatku terpaku, pada pipimu yang menggembul ketika aku tidak memedulikan omonganmu, pada ucapanmu yang mampu mendiamkan cerewetku.

Lihat selengkapnya