Setelah Kamu Pergi

Bentang Pustaka
Chapter #2

Mengapa Kamu Berbeda

Hari-hari yang kulewati bersamamu telah menyimpan banyak kehangatan yang membuatku ingin kamu tetap tinggal. Dan, kini aku mulai terbiasa pada hadirmu, pada kedekatan kita, pada caramu menyebut namaku, pada pelukmu yang selalu berhasil menghangatkanku.

Aku terbiasa pada langkah-langkah kecil kita yang pelan, tapi pasti. Pada langkah yang seakan terarah, pada perbincangan yang berulang, tapi tetap menyenangkan. Aku terbiasa pada genggaman tanganmu yang punya kekuatan untuk menenangkan kemarahanku.

Kehadiranmu menawarkan hal-hal baru dalam duniaku. Kamu bimbing pula aku ke dalam duniamu, ke dalam cakrawala di matamu, yang membuatku ingin terus memandang ke sana. Erat kamu pegang jemariku, mengisi celah-celah jarak di antara jari-jariku, membawaku ke tempat tertinggi agar kita siap melompat. Kedua sayap telah kamu sematkan di punggungku dan sebentar lagi kita akan terbang bersama.

Dengan tenaga yang setengah serta terengah-engah, aku sempat kecewa pada diriku sendiri karena penerbangan kita tentu akan gagal. Namun, kamu meyakinkanku bahwa perbedaan kita tidak akan mengakhiri segalanya. Perbedaan kita tidak akan menghentikan apa yang telah kita bangun. Perbedaan kita tidak akan mampu merusak mimpi-mimpi yang telah kita rencanakan. Perbedaan kita tidak akan membuatmu pergi.

Dan aku mengangguk pelan, kata-kata yang membuatku yakin itu turut menjaga energiku untuk tetap menjalani apa yang telah kita usahakan selama ini. Kuhela napas sekali lagi, aku siap terbang bersamamu. Kini, tanganmu menggenggam tanganku, sekali lagi, dengan kekuatan yang semakin membuat aku percaya akan cinta yang kita punya.

Kita berlari sekencang mungkin, mengepakkan sayap kita berdua, hingga aku dan kamu sama-sama melambung di udara. Dari ketinggian yang tidak mampu aku perkirakan ini, kamu terus bercerita tentang banyak hal. Membisikkan rencana-rencanamu untuk memperkenalkan aku kepada orangtuamu, kepada temanmu, kepada siapa pun yang berada di dekatmu. Aku tersenyum saat itu, tidak sabar menunggu hari-hari itu, tidak sabar bertemu dengan orang-orang baru yang berada di duniamu.

Lihat selengkapnya