Setengah Dekade Cinta

ibupertiwi
Chapter #9

Setengah Dekade Cinta - Dua Pukulan Telak #9

Libur Lebaran telah usai, meninggalkan remah-remah kue kering di toples dan tumpukan optimisme baru. Lena kembali ke rutinitasnya di kontrakan, dan Riko kembali ke Pekalongan, kota kerjanya. Hari ini, adalah hari kedua siklus haid Lena. Waktu yang sempurna untuk melakukan pemeriksaan dasar lagi dan, yang paling penting, mengambil hasil laboratorium Riko.

Di ruang tunggu OBGYN, Lena duduk sendirian. Udara tidak sedingin biasanya, tapi hatinya terasa seperti es. Di pangkuannya, tergeletak amplop cokelat berlogo rumah sakit yang sejak pagi ia remas-remas ujungnya.

Pemeriksaan USG transvaginal kembali dilakukan, dan hasilnya sama persis dengan bulan lalu: Rahim bersih. Sel telur tampak jernih, meskipun jumlahnya masih terhitung minimal.

"Bagus, Bu Lena," ujar Dokter Laras, kembali duduk di balik mejanya. "Vitamin D dosis tinggi itu sudah mulai bekerja, saya lihat perkembangan yang baik. Sekarang, mari kita lihat rapor Pak Riko."

Lena menyerahkan amplop cokelat itu. Jantungnya berdebar, bukan karena takut, melainkan karena ia butuh kepastian. Mereka butuh peta.

Dokter Laras mengeluarkan lembar hasil dengan diagram dan angka-angka yang asing bagi Lena. Ia membaca sekilas, lalu menatap Lena dengan tatapan yang penuh kehati-hatian.

"Oke, Bu Lena. Hasil analisis sperma Pak Riko menunjukkan kondisi yang kami sebut Oligospermatozoa."

Lena mengernyit. "Oligo... apa, Dok?"

"Oligospermatozoa, artinya jumlah sperma Pak Riko di bawah batas normal. Jumlahnya kurang dari 15 juta per mililiter air mani. Ini adalah salah satu faktor penyebab infertilitas pria," jelas Dokter Laras dengan nada yang lembut namun tegas.

Seketika, harapan yang dibangun Lena selama dua minggu terakhir runtuh. Ia menelan ludah. "J-jadi... ini masalah besar, Dok?"

"Jangan langsung panik, Bu Lena," Dokter Laras buru-buru menenangkan. "Ini adalah temuan yang sangat umum dalam kasus kesulitan hamil. Ini bukan akhir dari segalanya, tapi ini adalah titik fokus kita yang baru."

Dokter Laras membalik lembar itu. "Jumlahnya memang kurang, Bu. Tapi kita harus lihat kualitasnya juga—pergerakan dan bentuknya. Di sini tertulis, motilitasnya, atau pergerakannya, masih cukup baik, dan bentuknya juga masih banyak yang normal. Ini pertanda bagus! Artinya, 'pasukan' yang ada, walau sedikit, masih terhitung 'pasukan tempur' yang berkualitas."

Lena menghela napas, mencoba menyerap istilah 'pasukan tempur' untuk mengurangi rasa sakit.

"Langkah kita adalah: pertama, kita tingkatkan jumlahnya. Saya akan berikan resep suplemen untuk Pak Riko. Harus diminum rutin minimal selama tiga bulan, ya. Kuncinya konsisten," saran Dokter Laras.

Lena mencatat jenis-jenis vitamin tersebut di buku kecilnya.

Lihat selengkapnya