Budi si pemuda Jawa nan tampan yang jatuh hati terhadap Merry, gadis cantik berdarah Batak. Pesona paras cantik Merry serta hatinya yang baik membuat Budi tak dapat menahan perasaannya pada Merry. Sifat dan kebiasaan serta keadaan yang tampak kontras diantara keduanya membuat hubungan mereka tidak berjalan mulus sebagaimana mestinya. Tahun-tahun pertama menjalani hubungan sebagai sepasang kekasih, semuanya tampak indah.
Sepasang kekasih yang tampak serasi dan mesra. Saling mendukung dalam berbagai hal, saling menghargai dan saling menyayangi menjadi kunci utama bagi mereka bertahan pada suatu hubungan yang tak jelas bagaimana kelak akhirnya. Bukan hanya sekali dua kali saja mereka menyerah dan ingin berakhir. Namun lagi-lagi cinta dan harapan yang besar membuat mereka selalu bersama bahkan rela menjalani hubungan backstreet. Melewati waktu,hari, bulan bahkan beberapa tahun.
Hingga kadang salah satu diantara mereka bingung hubungan ini berdasarkan cinta atau sekedar pemaksaan karena takut menatap hari baru tanpa “Dia”. “Sinamot” yang seharusnya menjadi bukti cinta suci malah dipadukan dengan kentalnya tradisi. Tradisi yang seharusnya dijadikan sebagai pendukung cinta, justru menjadi bumerang bagi cinta suci.
***