Backstreet

Maria Merianti Boru Malau
Chapter #16

16

15

         Budi tak tampak menghantarkan Merry ke stasiun kala itu. Sejak awal berpacaran Merry dan Budi memang menjalankan hubungan secara diam-diam. Backstreet. Sebenarnya keluarga Merry sudah mengenal Budi serta beberapa sifat baiknya.

         Baik secara tidak langsung melalui pertemuan-pertemuan yang tidak disengaja. Ataupun melalui pertemuan langsung, ketika kepergiannya ayahanda tercinta Merry. Namun karena perbedaan suku yang terjadi, keluarga Merry khususnya ibu Merry seolah menutup mata dan tak memberikan kesempatan bagi Budi untuk mendekati Merry. 

         Saat kepergiannya menuju stasiun, Merry hanya dihantarkan oleh keluarganya saja. Namun, meski fisiknya tak hadir menemani Merry. Tetapi Budi selalu menanyakan kabar Merry melalui pesan pribadinya. “Merry sudah sampai mana? Sudah makan atau belum? Kereta berangkat jam berapa?”Pertanyaan yang tak henti-hentinya disampaikan Budi kepada Merry.

         Sejak kepergiannya ke kota Solo. Tak banyak yang berubah pada hubungan Merry dan Budi. Hanya saja Budi tak lagi sebebas dulu mengunjungi Merry saat dirinya merasakan rindu. Kali ini Budi benar-benar harus menaati peraturan yang dulu sempat disepakati bersama dengan Merry.

         Entah ini kabar baik atau kabar buruk bagi Merry. Sejak kepergiannya ke kota Solo. Dirly anak sahabat ibu Merry yang sempat mendekatinya, kini hari demi hari semakin menaruh perhatian yang lebih kepada Merry. Merry sungguh merasa bingung.

         Di satu sisi sebagai anak dirinya ingin sekali mengabulkan permohonan orangtuanya terkhusus mendiang ayahanda tercinta. Mengalah terhadap ego dan pola pikirnya. Di sisi lain, Merry juga tak mampu menyakiti Budi. Seorang pemuda desa yang miskin yang selama ini telah mencintainya sepenuh dan setulus hati.

         Meski Dirly tak pernah menyatakan cintanya secara serius kepada Merry. Namun di balut dengan candanya, Dirly selalu menyampaikan kekagumannya kepada Merry. Bahkan sesekali menawarkan kepada Merry untuk menjadi pendamping hidupnya kelak. Apalagi kadang kala Dirly mengatakan bahwa kedua orangtuanya sangat mendukung dirinya memiliki hubungan dengan Merry.

         Meski Merry tak pernah menanggapinya secara serius, namun sesungguhnya Merry selalu memikirkan tawaran Dirly. Dalam hatinya kini terlihat Merry mulai tampak lelah memperjuangkan cintanya. Semakin dia memikirkan kisah cintanya, bukannya semakin memiliki semangat berjuang demi cintanya. Namun justru perasaan ingin menyerah yang muncul.

         Bagaimana tidak di usia hubungannya yang kini beranjak lima tahun. Tak pernah ditemukan satu harapan untuk dapat bersama Budi. Merry tahu persis bagaimana kerasnya hati ibunya. Merry tahu, bahwa untuk mendapatkan hati ibunya serta mendapatkan restu bukanlah hal yang mudah.

         Bahkan bisa dibilang mustahil. Merry memang lebih lemah dibandingkan kekasihnya dalam hal berjuang demi cinta mereka. Tetapi sikap pesimis yang dipilih Merry bukannya tanpa alasan. Merry sebenarnya mau saja jika harus berjuang untuk beberapa tahun lagi bahkan lebih dari itu untuk bisa bersama Budi.

         Namun usia Budi yang tak lagi muda. ditambah lagi teman-teman se usia Budi yang hampir rata-rata sudah menikah. Membuat Merry seolah merasa bersalah jika terus melanjutkan hubungan dengan kekasihnya. Berulang kali Merry mencoba mengakhiri hubungannya dengan Budi. Namun ada saja cara semesta untuk tetap menyatukan mereka.

         Saat masih bersama Budi, Merry merasa mampu untuk mengakhiri hubungannya. Namun ternyata Merry lemah. Nyatanya setiap kali dia mengatakan “putus” pada kekasihnya dan saat itu kekasihnya menyetujui, Merry justru akan tampak marah dan kecewa serta menuduh Budi telah memiliki idaman hati lainnya. Namun dengan lembut Budi menjelaskan bahwa dirinya tak memiliki wanita idaman lain dan akan selalu mencintai Merry seorang.

         Ternyata ucapan Budi justru melemahkan niat Merry untuk mengakhiri hubungan mereka. Begitu selanjutnya setiap Merry mengucapkan kata putus yang ujungnya akan berakhir dengan kegagalan. Justru malah semakin membuat cintanya semakin besar kepada Budi. Pemuda desa yang sopan dan lembut bicaranya.

Lihat selengkapnya