SETINGGI LANGIT DAN BINTANG

Bramanditya
Chapter #8

Sebuah Kesepakatan

“Halo Surya, namaku Adam, dan aku hidup dalam dirimu, dibagian otakmu.”

Surya mundur beberapa langkah sampai ketembok karena terkejut. Dia menatap dirinya di cermin untuk sesaat dengan nafas yang terengah-engah. Dilihatnya sekeliling mencari-cari asal sumber suara.

"Si ... siapa yang berbicara?"

"Kamu tidak mendengarkan ucapanku?"

"Apa yang terjadi?" Perlahan dia berdiri lalu kembali mencari-cari asal suara, rasa takut mulai mendatanginya.

"Surya ...."

Dia kembali terkejut dan ketakutan saat seseorang memanggil namanya.

"Aku sudah gila ...." Surya berjalan mondar mandir sambil memegang kepalanya dan bergumam sendiri.

"Aku pasti sudah gila ... Koma membuat pikiranku tidak waras."

"Bisakah kau diam dan tenangkan dirimu, kau membuatku gila." Adam mulai emosi.

Surya berhenti mondar-mandir karena terkejut saat tiba-tiba tangannya bergerak sendiri tanpa kendalinya dan telapak tangannya mengarah ke kran wastafel. Sedetik kemudian air keluar dari kran wastafel dan menembak kearahnya, membuat badan dan wajahnya basah.

Dia mundur beberapa langkah, "Baiklah-baiklah ... aku mendengarmu," teriaknya.

Seketika air berhenti menembak kearahnya dan tangannya mulai bisa dia kendalikan. Diraihnya handuk yang menggantung rapi di atas kloset dan mengeringkan wajah dan badannya.

"Kamu ini apa? Alien? atau Mahkluk luar angkasa lainnya?" Surya menatap dirinya didepan cermin dan mulai berbicara dengan dirinya sendiri.

"Kalian biasa menyebutnya seperti itu, orang yang tidak tinggal di Bumi kalian sebut alien."

Surya tersenyum sinis waktu mendengar ucapan Adam, "Kamu seriuskan? tidak sedang bercanda atau mengerjaiku?"

"Mungkin ada kamera disekitar sini atau ... atau," ucap Surya yang sudah tidak bisa menahan tawanya.

Kemudian dia terkejut saat tangannya bergerak sediri tanpa kendalinya dan kali ini mengarah ke kloset. Tiba-tiba tutup kloset terbuka, membuatnya lebih terkejut dan ketakutan, "Baiklah ... aku mendengarmu."

"Waktu kita tidak banyak."

"Waktu ...?"

"Ehm ..."

Pintu kloset terbuka lagi yang sedari tadi sudah tertutup.

"Baiklah ... silahkan." Surya mendekat kearah cermin.

"Namaku Adam, ini bukan namaku yang sebenarnya. Aku mengambil dari poster film di kamarmu agar kamu lebih mudah memanggilku."

Surya mengangguk sambil menatap dirinya di cermin.

"Aku berasal dari planet Oneira, berada jauh dari galaksi yang kalian tempati sekarang."

"Lalu bagaimana kamu bisa masuk kedalam kepalaku, apa saat aku sedang koma?" tanya Surya penasaran

"Kamu sudah ingat kecelakan sepuluh tahun lalu bukan?"

Lihat selengkapnya