Mobil mereka meninggalkan kota Jogja dengan Roni dibalik kemudi, Erika di sampingnya lalu Surya dan Vera duduk di belakang. Beberapa kali Vera menoleh kebelakang dan terlihat gusar di wajahnya.
"Ada apa?" Surya menangkap perilaku aneh Vera.
"Aku rasa ada mobil yang mengikuti kita."
Roni menatap Vera dari kaca mobil, "Polisi?"
"Entahlah, itu mobil Jeep hitam." Vera kembali menoleh kebelakang diikuti semuanya.
"Kamu yakin?"
Vera menghela nafas sebagai tanda protes pada Erika yang meragukannya.
"Mobil itu aku lihat terparkir di depan toko kita dan berada tidak jauh dari tempat pemakaman."
"Polisi?" ulang Roni dengan raut wajah ketakutan.
"Aku tidak tahu." jawab Vera dengan marah.
"Itu pasti polisi Ve, mereka tahu." Roni mulai gusar.
"Tahu apa?" Surya penasaran.
Vera melempar bantal kecil ke kepala Roni dengan amarahnya, "Diam Roni."
"Mungkin kita harus menepi dulu," usul Erika
"Jangan ... tetap dengan kecepatan normal." Surya tidak memalingkan pandangannya dari mobil jeep hitam di belakang mereka.
"Aku yakin itu polisi."
"Roni ..." teriak Vera sekali lagi dengan kesal.
"Itu bukan polisi." Adam berbisik pada Surya.
"Itu bukan polisi," ucap Surya pada semua.
"Lalu siapa?" Roni penasaran sambil menatap Surya dari balik kaca mobil.
"Lalu siapa mereka?"
Pertanyaan Surya membuat semuanya terkejut dan menoleh padanya.
"Kenapa malah bertanya pada kami?" Roni mulai kesal.
Surya berbalik dan baru tersadar kalau semua sedang menatapnya dengan jengkel.
"Oh ... "
"Kamu baik-baik saja?" Vera meraih tangan Surya lalu melepasnya saat Surya memandangnya dengan tatapan aneh.
"Aku baik-baik saja, aku tidak gila."
"Tidak ada yang mengatakan kamu gila." Vera membalas dengan sinis.
"Paling tidak aku bukan seorang pecandu." Surya menarik tangan Vera dan membuka kain yang menutup pergelangan tangannya dan menemukan banyak bekas suntikan disana.
"Surya ..." teriak Roni dan Erika bersamaan.
Vera menepis tangan Surya, "Menepi Ron ... turunkan aku."
"Ve ..." Erika mencoba menenangkan Vera
"Roni ..."teriak Vera yang membuat Roni kebingungan dan mulai memperlambat kecepatan mobilnya.
"Jangan biarkan dia pergi, orang yang mengikuti kita mungkin orang jahat dari planetku."
Vera yang sudah membuka pintu terkejut saat tiba-tiba Surya menutup paksa pintu.
"Apa yang kamu lakukan?" Vera menatap Surya dengan kesal.
"Mereka orang yang berbahaya?"
"Aku tidak peduli ... Roni turunkan aku."
Roni kebingungan antara mengikuti perintah Surya atau Vera.
"Darimana kamu tahu mereka orang berbahaya?"
"Mereka masih mengikuti kita."
Serentak semua menatap ke belakang mendengar ucapan Erika.
"Roni, turunkan aku cepat."
Vera hendak meraih pintu namun dicegah Surya dan memegang erat tangan Vera.
"Lepaskan ..." ronta Vera namun Surya malah memeluknya erat agar dia tidak keluar dari mobil.
Erika dan Roni yang melihat pemandangan di belakang mereka hanya tersenyum.
"Darimana kamu yakin mereka orang jahat?" tanya Surya pada Adam namun Erika,Vera dan Roni menatapnya aneh dengan pertanyaan.
"Ya aku sudah gila," teriak Surya.
"Selama mereka tidak berada di dalam tubuh asli mereka, aku tidak bisa menjawab pertanyaanmu. Tapi kita tetap harus waspada, karena mereka mungkin menginginkan pesawatku."
"Siapa mereka?"