SETITIK PUTIH

PinkGreen_0718
Chapter #6

Bagian 05 - Pesta Penyambutan Ralu

Rasika memakan nasi, tumis kangkung dan ayam bakar saos kacang di piringnya dengan tenang, santai dan nyaman walau ada rasa sepi menyelimutinya mengingat ia makan sendirian di rumah besar milik papa angkatnya. Rasika tidak berniat menunggu penghuni lain rumah ini buat makan bersama. 

Tadi sesampainya Rasika di rumah, ia menemukan Dandelion -mama tirinya baru saja selesai makan malam. Sementara, papa angkatnya hari ini ada jadwal makan malam dengan rekan bisnisnya untuk usahanya yang lain. Terakhir, Mardeana saat ini sudah dapat di pastikan sedang asyik makan bareng bersama dengan para rekan kerja di poliklinik kesehatan jiwa di salah satu restoran mewah dekat rumah sakit dalam rangka pesta penyambutan Ralu sebagai psikiater baru di poliklinik mereka.

Rasika tidak berniat mengikuti acara itu. Rasika bukan tipikal yang menyukai berada di keramaian namun dia juga tidak menyukai kesepian seperti suasana saat ini. Lalu apa yang ia suka? 

Derap langkah kaki terdengar memasuki ruangan makan yang hanya diisi oleh Rasika seorang. Adley baru saja pulang ke rumah. Lebih cepat dari seharusnya, itu karena kliennya lewat sekretarisnya telah membuat kesepakatan dengan persetujuannya untuk menjadwalkan ulang acara makan malam mereka malam ini menjadi acara makan siang lusa nanti.

Adley langsung ke ruang makan karena ia kehausan. Adley terperangah sesaat mendapati kehadiran Rasika di rumah sekarang. Adley tentu tahu hari ini poliklinik kesehatan jiwa tengah mengadakan acara makan-makan dalam rangka menyambut bergabungnya Ralu dengan mereka. Sesaat kemudian sadar, Adley menghampiri meja makan. Terlebih dulu menuntaskan rasa kering di tenggorokannya baru mengeluarkan suara buat menyapa Rasika. Rasika menyapa papanya balik kemudian memasukkan suapan terakhirnya ke dalam mulut.

“Apa yang kamu lakukan disini, Rasika? Bukannya malam ini poliklinik kesehatan jiwa punya acara?” tanya Adley sembari mendudukkan dirinya di kursi makan berhadapan dengan Rasika.

“Iya, buat makan, pa. Soal acara poliklinik kesehatan jiwa malam ini, aku sudah memberitahu mereka kalo aku tidak ikut.” jawab Rasika santai.

“Itu akan membuat Ralu kecewa.” ujar Adley pelan. Sangat pelan namun masih bisa Rasika dengar.

“Kenapa dr. Ralu kecewa?” tanya Rasika yang seketika membuat Adley gelagapan, bingung mau jawab apa.

“Papa...” Adley masih bingung. Haruskah ia mengatakan semuanya pada Rasika tapi tidak. Perjanjiannya Ralu yang akan mengatakan lebih dulu pada Rasika.

“Kenapa Ralu bakalan kecewa kalo aku tidak ikut acara pesta penyambutannya malam ini, Pa?” tanya Rasika lagi.

“Karena...” Adley menjeda ucapannya. Masih berpikir buat mencari alasan lain yang tepat dan bisa Rasika percaya. Rasika menatap lekat-lekat papanya, tidak bermaksud buat mengintimidasi tapi papanya malah terintimidasi. Rasika memang punya pesona mama kandungnya.

“Pa...” kembali Rasika bersuara.

“Karena Ralu mengharapkan hubungan yang baik dan akrab dengan semua anggota poliklinik kesehatan jiwa dan acara ini salah satu langkah buat mencapai harapan itu.” Lanjut Adley berhasil menemukan alasan yang kiranya tepat dan bisa Rasika percaya.

Lihat selengkapnya