Happy Reading...
● ● ●
"Bertemu denganmu adalah sebuah anugrah terindah yang tuhan berikan padaku."
● ● ●
Di sore hari, angin sepoi-sepoi membawa terbang menari-nari rambut panjang cewek yang baru saja keluar dari sebuah gedung sekolahan dengan mencangklong tasnya yang berwarna biru tua di bahunya.
Cewek yang baru saja keluar dari gedung sekolahan itu, sambil memainkan ponsel miliknya dan sambil menunggu seseorang menjemputnya.
Sungguh cantik cewek itu, terlihat dari rambutnya berwarna hitam kecoklatan yang panjang bergelombang, kulitnya yang putih, hidungnya yang mancung, kelopak matanya yang sangat indah, dan matanya yang berwarna hitam.
Apalagi saat senyumnya mengembang, seperti mekarnya bunga.
Dia bagaikan bunga sakura yang sangat indah dan cantik. Hingga dia memiliki julukan yang dibuat oleh teman-temannya yaitu putri.
Cewek tersebut juga terkenal akan keramahan, kepintaran, kebaik hatinya, keoptimisannya dan ke polosannya. Siapa lagi kalau bukan Seyya Agnesia.
Suatu hari disepulang sekolah Seyya yang sedang tengah menunggu jemputannya ditaman sebelah sekolahannya.
Seyya yang sedang asik memainkan ponselnya sambil duduk di salah satu tempat duduk ditaman, dan sambil menikmati sepoi-sepoi angin sore.
Pandangannya tidak sengaja tertuju pada anak sepantarannya dengan baju sekolah, yang sedang sedih dan duduk dibawah pohon yang rindang.
Cowok yang memakai tas berwarna hitam dan menggunakan seragam sehabis sekolahnya itu, sedang duduk dibawah pohon yang rindang sambil menikmati suasana sore hari.
Cowok tersebut memiliki rambut yang berwarna hitam, mata yang sedikit sipit dan berwarna hitam itu tidak mengurangi ketampanannya, dia juga memiliki hidung yang mancung.
Dia adalah Brayen Andrew, cowok yang terkenal akan kepemaafannya, kesetiaannya, kepintarannya, kepesimisannya dan sangat susah untuk move on.
Brayen juga sering diejek-ejek temannya karena kemiskinnannya yang membuat hidupnya serba kekurangan.
Kedua mata Seyya menatapnya dengan lekat, sambil mencoba mendekati anak tersebut.
Ketika sudah dekat, Seyya menepuk bahu kanan orang tersebut.
"Astagfirullah," orang tersebut langsung terlonjak kaget, melihat kedatangannya Seyya.
"Maaf, maaf," ucap gadis itu yang tak enak hati melihat orang tersebut terlonjak kaget karenanya.
"Ya."
"Kamu kenapa disini sendirian? Biasanya anak zaman sekarang mana ada yang mau sendiri."
Seyya ikutan duduk di samping Brayen, dibawah pohon yang rindang itu.
"Ga... Gapapa," Jawab Brayen sambil gugup, karena baru kali ini ada orang sebaik dan secantik Seyya, yang mau berbicara dengan Brayen.
"O ya, kita kan belum kenalan ya?" Seyya mengulurkan tangan kanannya di depan Brayen, seakan-akan memberi arti bersalaman.
"Saya Seyya Agnesia, bisa dipanggil Seyya. Saya dari SMA Negeri 8 Jakarta." terhenti sejenak, "Dan kamu?" lanjutnya.
Dan Brayen langsung membalasnya, dengan mengulurkan tangan kanannya juga.
"Gue Brayen Andrew. Dari SMA Negeri 8 Jakarta."