Happy Reading...
● ● ●
"Setolol apapun lo, lo tetap sahabat terbaik gue."
● ● ●
Brayen yang tersadar akan tatapan bebrapa pasang mata murid-murid SMA Negeri 8Jakarta yang mengarah ke dia, memebuat Brayen menjadi ketakutan sekali. Brayen pergi dari tempat itu dengan mengambil langkah seribu dan segera masuk ke kelasnya. Jujur saja dia sangat-sangat tidak nyaman dengan tatapan mereka.
"Untung aja gak ada yang ngikutin gue sampai kelas. Gak biasanya gue ditatap orang sebanyak itu . Biasanya nama gue aja banyak yang gak hafal, sungguh aneh bingittt" Brayen mulai berbicara sendiri dengan nafas yang tersenggal-senggal.
"Atau mungkin gara-gara aku tadi sama Seyya? Aduhh, tamat ruwayat gue kalau gini," ucap Brayen sambil menggigit bibir bawahnya, karena ketakutannya.
Tetapi ketakutannya terpecahkan, karena guru mapel mereka sudah datang.
* * *
Kringg....
Bel istirahat pun berbunyi. Siswa-siswi SMA Negeri 8 Jakarta mulai berkeliaran dari kelasnya masing-masing, tetapi tidak dengan manusia satu ini, Brayen. Dia masih ketakutan dengan pandangan orang-orang tadi. Sampai-sampai dia mengurung diri dikelasnya.
Prakkk....
Ada anak kelas lain, yang tiba-tiba masuk ke kelasnya tanpa izin dan mencari Brayen, Brayen masih tidak sadar akan kehadiran anak itu dihadapannya.
Dia memukul meja di depan Brayen dengan sangat kuat dan membuat suara yang keras, yang mampu membuat lamunan Brayen pun terpecahkan.
Dia adalah Key. Key berdiri dihadapan Brayen dengan tegak, dan disampingnya ada seorang temannya yang selalu ada bersama Key, seperti bodyguardnya. Lebih tepatnya Key menjadikan temannya itu sebagai bodyguardnya.
Key merupakan salah satu anak yang nakal dan sangat sering dihukum, karena sering tidak taat peraturan sekolah. dia seperti anak sok jagoan di SMA Negeri 8 Jakarta.
Key mengenakan seragam yang berantakan, dengan bajunya dikeluarkan, tidak mengenakan dasi dan sabuk, dan ia menggenakan sepatu yang warna-warni, tak lupa dengan rambutnya yang warna coklat.
Brayen pun terkejut tidak main, mendengar pukulan yang sangat keras tersebut. Ia pun terlonjak kaget.
"Ikut gue!" perintah Key dengan tegas, keras, dan menakutkan.
* * *
Siska yang tengah melangkah ke arah kantin, untuk mencari Seyya dan Kesya di kantin. Tiba-tiba langkahnya terhenti, dan pandangannya tertuju melihat dua orang cowok itu, Brayen dan Key.
Siska berpikir sejenak, sejak kapan si bisu sama si jagoan berteman dan jalan bareng??? Wahh sungguh keajaiban dunia, peristiwa langkah, wowwww. Harus beritahu Seyya nih.
Siska datang di depan Seyya dan Kesya dengan nafas tersenggal-senggal, karena ia mengambil langkah seribu.
"Sey.... Gu.... gue... ta.. di.... li... lihat..." Dengan nafas tersenggal-senggal.
"Ngomong apa sih lo Sis?" tanya Kesya sambil membuka sosmed miliknya.
Pandangan Siska seketika melihat ada segelas es jeruk dimeja depannya. ia langsung mengambil dan meminumnya dengan lahap.