Shadow of Treachery

Ang.Rose
Chapter #12

THE CORRECTION

Roy merasa sedikit bodoh karena masuk ke dalam jebakan Putra, memang seharusnya dia tidak boleh terlalu menganggap remeh anak muda itu bagaimana dia bisa terlihat sangat santai namun menusuk di saat yang tepat.

Dan Roy masuk ke dalam jebakannya, membocorkan dengan mudah bahwa dia yang memberitahu Franz tentang meninggalnya Junaidi.

“Ada apa sih Roy? Kok lo kaya orang panik.”

“Salah gue, gue gak sengaja ngomong kalau gue lagi disini sama lo pas gue tahu tentang masalah Junaidi.”

“Ada masalah yang lebih penting dari itu, kata Franz kalau berkas yang kalian ambil itu gak ada bukti apa-apa bener?”

“Gue gak ikut baca sih, tapi emang iya?”

“Iya memang, gue baca itu semaleman tapi gak ada apa-apa disitu, cuma kaya riset skandal keuangan tahun 98 aja. Nothing special. Makanya gue bilang ke Tama, kenapa dia repot-repot mau bajak H-TV dan bilang tentang krisis keuangan padahal bukti yang kita temuin gak ada apa-apa,” jelas Franz.

“Berarti menurut lo, ada bukti yang lebih konkret dari itu?”

“Makanya dari tadi tuh gue pengen hubungin Rina gak bisa terus, nomornya gak aktif kan aneh.”

“Rina siapa lagi?” tanya Tama.

“Istri Junaidi,” jawab Franz.

“Istri apaan sih bang, dia tuh gak punya keluarga sama sekali, gimana bisa punya istri.”

“Tama, lo jangan sembarang kalau ngomong, gue cek sendiri beneran ada kok datanya, dia punya istri.”

“Ya, gimana caranya punya istri orang di datanya yang gue terima dia gak punya anak istri,” Tama mengeluarkan data yang dia miliki dan memberikannya ke Roy.

Roy melihat data itu yang berasal dari kepolisian, Roy tidak mengerti, datanya pun juga berasal dari kepolisian tapi kenapa berbeda dengan yang dimiliki olehnya yang sumbernya sama.

Roy memejamkan mata kesal, dia tahu ini pasti jebakan, ada orang yang memberinya data yang salah. Dengan cepat dia mengambil ponselnya dan menghubungi Candra.

“Kenapa bang? Butuh bantuan kah?”

“Coba lo cek direktori gue dong, sama server kita ada yang nyusup gak?”

Terdengar suara ketikan setelah Roy meminta hal itu pada Candra.

“Kenapa bang? Ada masalah emangnya? Kayaknya dari kemaren gak ada sinyal apa-apa.”

“Justru itu, gue takutnya mereka tapping.”

“Oh, gue ke ruang server deh kalau gitu bentar.”

Terdengar suara pintu terbuka, lalu tertutup, tak lama, terdengar lagi suara pintu dan suara blower dingin yang kencang terdengar sampai ke telinga Roy. “Buka server gue aja, Can. Kalau bener dia, pasti masuknya di tempat kita doang.”

“Iya bentar, dikit lagi sampe.”

Suara tarikan dan ketika kini terdengar, untuk beberapa saat Candra terdiam sambil terus mengetik, ada juga suara scrol dari mouse. “Ada bang, kode 45109. Punya Chian bener.”

“Oke, balik ke ruangan trace balik IPnya, mereka buru-buru, pasti scramblenya gak jauh.”

“Ini bisa di track sih, gue balik ke ruangan kalau gitu.”

Lihat selengkapnya