Shadow of Treachery

Ang.Rose
Chapter #14

THE TAKER

Tama dan Bagas menyelidiki rumah Junaidi, setelah membandingkannya dengan alamat Junaidi yang ada di data Franz ketika perempuan misterius yang mengaku istri Junaidi itu memberikan alamat.

Rumah Junaidi masih terpasang garis polisi, rumahnya pun tidak ada tanda-tanda bahwa dia hidup berkeluarga. Tama dan Bagas masuk ke dalam rumah berusaha untuk tidak merusak garis polisi.

Sesuai dengan catatan dari Franz bahwa keamanan rumah itu terlalu berlebihan, biasanya rumah hanya akan menaruh CCTV di bagian-bagian pinggir mengantisipasi adanya maling yang masuk, namun bahkan di pintu masuk saja ada 2 CCTV.

Memang benar ada indikasi paranoid yang dialami oleh Junaidi.

“Ini orang paranoid banget ya,” ucap Bagas.

“Aneh makanya,” ucap Tama sambil membuka pintu rumah itu. “Wow,” dengan nada rendah dan tidak begitu terkejut, rumah Junaidi telah habis berantakan, sepertinya ada yang masuk sebelum mereka.

“Udah kaya gini yakin masih ada barangnya?”

"Gue udah liat, datanya sampah, jadi gue yakin, pasti ada data aslinya, masa iya dia mau bajak stasiun TV tapi isi datanya cuma riset dan kalau pun itu jadi bukti nanti gak bisa juga."

“Lagi mereka ngapain dah main ambil barang bukti aja heran, kan jadi gak valid itu bukti.”

“Udah sih tinggal nyari aja, bawa sarung tangan kan?”

“Bawa. Eh, tapi Bang, apa masih valid kalau kita nemuin datanya?”

“Lah kan kita penyidik. Tinggal foto aja nemuinnya dimana.”

“Lah iya.”

Keduanya mencari data apapun itu, ponsel, laptop namun tidak ditemukan, Bagas mencoba ke kamar, dia mengangkat kasur mungkin ada terselip hardisk atau SD namun tetap tidak ada.

Sedangkan Tama dia melihat-lihat ke arah dapur. Di kulkas ataupun drawer juga tidak ada, semua tempat seakan bersih dan bahkan tidak ada debu—debu, Tama menyadari bahwa seluruh rumah tidak berdebu karena semua sudah disentuh oleh banyak orang.

Tama menyadari ketika masuk ke dalam rumah ada satu tempat yang berdebu, dan sepertinya orang tidak mau menyentuhnya.

“Kenapa Bang?” tanya Bagas yang melihat Tama bergegas ke area pintu masuk.

Lihat selengkapnya