Shadow of Treachery

Ang.Rose
Chapter #22

THE QUESTIONS

Mobil Avanza hitam milik Franz masuk ke garasi rumah, memang rumah itu memiliki garasi yang luas, tapi dia tidak mengira bahwa akan ada van besar dan satu mobil suv lain di dalam garasi rumahnya.

Dia tahu mobil SUV itu, tapi tidak dengan Van, tapi dia bisa memperkirakan siapa pemiliknya, sambil turun dari mobil dia melihat ke sekitar dengan dalih meregangkan pinggang, Franz melihat sebuah mobil yang tak asing. Udah disini aja dia.

3 orang dari dalam Van keluar dan benar saja dugaannya, itu adalah Reigha, Andre dan Putra. Bagi Franz, kali ini pasti TRP meminta kerja sama, dia punya analisanya sendiri, dia yakin orang tuanya adalah agen BIN atau intel yang sedang menyamar dan akhirnya tewas dalam tugas.

Tapi tetap saja, dia ingin kata-kata itu keluar dari mulut tim Presiden ini.

“Siapa yang bukain kalian pintu?” tanya Franz.

“Ah orangnya di dalem,” jawab Putra sambil menunjuk ke pintu masuk rumah.

Seperti mendengar ucapan dari luar, orang yang ada di dalam rumah pun keluar sambil tersenyum dengan memegang plastik keripik tempe kesukaan dia, dengan sadar sambil tersenyum dia menatap sahabatnya itu.

“Lama banget lo, dari mana aja?”

Franz mengangkat salah satu kaki dan melepas sepatunya, lalu melemparkannya tepat ke pintu. “Eh bangsat! Lu hack lagi kunci gua!? Lu makan lagi tuh keripik gua! Bangsat emang lu!”

Teriakan Franz menggema di garasi itu. Sedangkan Roy hanya tertawa sambil kembali masuk ke dalam setelah melemparkan jari tengah pada Franz. Franz yang kesal pun berlari mengejar Roy, ketika dia berhasil menangkapnya dia mengapit leher Roy dan menarik plastik keripik itu darinya.

“Siniin gak tuh keripik?”

“Gak, bagi-bagi napa sih.”

“Gak ada!”

Reigha, Andre dan Putra yang masih ada di luar terkejut melihat apa yang terjadi sedangkan Tama, dia cukup terbiasa dengan hal itu karena Franz dan Fiona tak ada bedanya ketika makanan kesukaannya di rebut orang.

“Ayo masuk, gak usah kaget emang begitu,” ucap Tama lalu masuk ke dalam rumah sambil jalan perlahan, melihat itu Andre membantunya berjalan namun Tama menolaknya.

“Udah apa, gak bisa nafas ini gue,” ucap Roy sambil menepuk lengan Franz yang besar itu. Dibanding dirinya Franz sering melatih otot dan fisiknya beda dengannya yang begadang hampir 24 jam dan olahraga jika ingat.

“Lu yang nyuruh gue ganti pake smart lock tapi lo juga yang hack gimana gue gak senewen bangsat!”

Lihat selengkapnya