Shagara

Dita
Chapter #16

16. Awal Pembuktian

"Bukannya aku yang tak ada lagi rasa, tapi aku yang putuskan untuk melupa."

-Tari korban LDR-

***

Letta beranjak turun dari kasur ketika mendengar suara pintu yang diketok. Ia mengintip dari korden yang terlihat Mama dan Kakaknya membawa belanjaan sangat banyak. Jujur, Letta juga ingin membeli baju-baju dan pergi ke salon. Namun, uang di atm nya saja semakin hari semakin menipis. Letta menghela napas dan berfikir tidaklah mungkin dapat membeli barang-barang itu.

Tangannya langsung membuka pintu tersebut dan menyambut Mama serta Kakaknya dengan senyuman yang hangat. Hati Letta pun juga tersentuh saat ini. Pasalnya, sang Mama juga tersenyum kepada Letta sambil menyentuh pipinya.

"Mama sama Kak Rere habis belanja ya?" tanya Letta dengan dengan senyum sumringahnya.

"Iya. Gue sama Mama habis belanja. Nih gue beliin baju sama sepatu buat lo."

Ucapan itu keluar dari mulut Rere. Letta hanya bisa menerimanya dengan raut wajah yang masih melongo tak percaya dengan yang terjadi saat ini.

Mama Kinara menatap Letta dan mengangguk," Ambil aja! Mama mumpung banyak uang dan baik sama kamu." kata sang Mama dengan tersenyum.

Ya Tuhan, apakah ini adalah jawaban dari doa-doanya selama ini?

Jika iya, tolong semua ini berjalan selamanya bukan hanya settingan seperti yang Gara lakukan padanya selama ini.

"Makasih ya Ma." ucapan itu keluar dari gadis cantik berkucir dua dengan mata yang berkaca-kaca.

"Letta boleh nggak peluk Mama?" tanya Letta pelan takut Mamanya memarahinya.

Kinara hanya mengangguk saja.

Letta yang mengetahui respon Kinara, langsung menghamburkan tubuh mungilnya ke dalam pelukan sang Mama. Tak disangka Kinara juga membalas pelukan itu dari Letta. Membalas pelukan Letta yang erat sambil mencium pucuk kepalanya.

Rere berdehem ketika melihat pertunjukan sirkus antara Mamanya dan adik tirinya itu. Namun senyuman ikhlas tak bisa ia sembunyikan dari semestanya kali ini. Rere juga sangat senang melihat Letta yang sedang dipeluk oleh Mamanya seperti sekarang.

"Masa Letta aja sih Ma yang dipeluk, akunya engga!" ucap Rere dengan cemberut dengan pura-pura ngambek pada Kinara.

"Yaudah sini, anak Mama yang paling cantik." kata sang Mama kepada anak semata wayangnya itu.

Semburat merah keluar di pipi Rere dan langsung memeluk Mamanya. Menenggelamkan wajahnya yang saat ini sedang menangis di pelukan Mamanya. Letta yang merasa sesak karena Rere juga memeluknya terlalu erat, langsung melepaskan pelukannya dengan pelan.

"Lo nggak mau gue peluk?" tanya Rere sedikit ketus namun tetap tersenyum yang masih berada di pelukan erat sang Mama.

"Bukannya gitu Kak, Letta sesak aja hehe." kata Letta sambil menunjukan tanda peace.

"Gue kirain lo maunya dipeluk sama Gara dong." goda Rere.

"Apaan sih Kak. Kakak juga sama Dito kan?" balas Letta dengan mengejek ke arah Kakaknya yang cantik itu.

Rere melepaskan pelukan dari Mamanya dan langsung menggelitik perut Letta.

"Wah dia berani sama aku Ma, awas kamu ya!" kata Rere sambil tertawa.

Kinara tersenyum bahagia melihat Rere bisa tertawa lepas seperti itu dengan Letta. Ia berharap Rere bisa kuat menghadapi cobaan dari Tuhan. Kemarin Kinara juga sudah memutuskan untuk memulai awal yang baik dan berbaikan kepada Letta, anak tirinya. Ia juga meminta Rere untuk menerima Letta sebagai adiknya. Dan respon yang Kinara dapat sangat baik. Rere dengan senang hati mau menerima Letta sebagai adiknya.

"Ini anak Mama yang cantik-cantik kok pada berantem sih." kata Kinara.

Anak Mama?

Jadi Mama sudah menganggapnya anak?

"Mama udah nganggep aku anak Mama?" tanya Letta sopan.

"Bukannya sejak ayah kamu menikah dengan Mama, kamu sudah menjadi anak Mama?"

Letta senang sekali.

Sangat senang.

Sebuah jawaban yang sangat sangat ia tak percaya.

"Makasih banyak ya Ma, maaf Letta nyebelin sama Mama selama ini." cicit Letta pelan.

Air mata itu lolos jatuh dari pipi Kinara yang mulai berkerut itu. Ia kembali menarik Letta mendekat untuk memeluknya. Mengelus rambut Letta dan mencium kening anak yang selama ini ia sakiti. Selama ini ia jahati.

"Maafin Mama ya Nak, Mama jahat banget sama kamu selama ini. Mama bener-bener keterlaluan sama anak sebaik kamu. Maafin Mama ya Letta." ucap Kinara di tengah tangisannya.

"Tanpa Mama minta maaf, Letta udah maafin Mama Kok." jawab Letta tersenyum sambil menghapus air mata Kinara.

"Makasih banyak ya Letta, anak Mama."

"Iya Mama."

"Maaf maafannya dilanjut nanti aja deh. Mending kita masak yuk, Rere laper banget." ujar Rere.

"Ayuk Kak, Letta juga laper." Kata Letta dengan menarik tangan Kakaknya.

Kinara pun melangkah masuk ke dalam rumah.

Lihat selengkapnya