Di sebuah Rumah Sakit Swasta, terbaring seorang Pria tua yang dinyatakan memiliki sebuah penyakit aneh. Penyakit tersebut tidak bisa di ketahui dari pemeriksaan yang di lakukan oleh para Dokter. Sudah melalui begitu banyak pemeriksaan yang sangat layak dan teliti, namun tidak ada satupun penyebab dari luka-luka yang timbul di sekujur tubuh. Setiap luka yang muncul seperti layaknya sayatan oleh benda tajam.
Sayatan juga memiliki jumlah 3 garis runcing sejajar. Itu sangatlah tidak masuk akal, bahkan di luar akal sehat manusia. Goresan berjumlah 3 garis sejajar itu setajam pisau, namun seperti sebuah cakaran binatang. Sangat aneh, karena luka-luka tersebut muncul tiba-tiba dan terus bertambah setiap pagi harinya. Semua Dokter ahli telah melakukan segala cara untuk menangani hal tersebut dan menggunakan cara pengobatan yang Mereka bisa.
Salah satu Dokter yang merawat pria tua itu adalah Putranya. Di ketahui bahwa Pria tua tersebut adalah seorang pemilik dari Perusahaan Obat dan memiliki Rumah Sakit tersebut, dengan Putranya yang bekerja di sana sebagai Kepala Bagian Rumah Sakit.
Pria tua tersebut bernama Bandoyo Warta, berusia 56 tahun ini dan dikenal sebagai seorang pengusaha sukses di bindang kesehatan dan obat. Dia memiliki perusahaan yang menjual obat dari hasil penelitiannya bersama dengan beberapa Dokter Ahli.
Dia juga membangun sebuah Rumah Sakit Swasta yang cukup terkenal dengan fasilitas dan juga pelayanannya tang sangat ramah bagi setiap kalangan Masyarakat. Orang-orang menyebutnya sebagai salah satu pengusaha dengan dedikasi tinggi terhadap kepedulian kesehatan, banyak orang selalu memanggil namanya dengan sebutan Bapak Bandoyo.
Dia kini berada di salah satu ruang rawat Inap khusus di Rumah Sakit dan tengah di jaga oleh Putra semata wayangnya, Bima. Putranya Bima Warta adalah seorang Dokter yang sangat berbakat, Dia adalah penemu sebuah obat untuk menyembuhkan penyakit sesak nafas dalam jenis apapun. Dia merupakan Dokter yang telah berdedikasi untuk menyembuhkan sekaligus menyelamatkan banyak nyawa akibat penyakit sesak nafas yang mengganas.
Sejak kemunculan obat tersebut banyak pihak ingin menjadi mitra, sayangnya semua izin pengedaran dan juga kemitraan, haruslah melewati persetujuan Bapak Bandoyo. Sempat terjadi keributan akibat banyaknya pihak yang ingin segera mendapatkan kemitraan, dengan perusahaan obat Adidoyo yang dimiliki oleh Bapak Bandoyo, bahkan tak sedikit pihak yang memaksa.
Karena keributan tersebut, produksi obat di batasi dengan banyaknya proses untuk tidak sembarangan pihak dapat memiliki obat tersebut. Obat yang di sebut-sebut sebagai obat mujarab terhadap penyakit pernapasan ganas tersebut di namai Walareng 09. Sebuah pil berwarna merah hati yang terbuat dari bahan-bahan kualitas terbaik dan merupakan pil dengan bahan yang bukan berasal dari hewani. Tidak seperti kebanyakan obat lainnya, Walareng 09 merupakan satu-satunya obat berbentuk pil yang tidak dapat di tiru ataupun di jual bebas.
Karena banyaknya korban jiwa akan penyakit sesak nafas ganas yang melanda banyak Negara, terjadilah persaingan bisnis dan juga permintaan yang meluap akan jumlah obat Walareng 09. Namun, Bapak Bandoyo membatasi dengan pemikiran bahwa obat tersebut hanya di bolehkan beredar di Indonesia saja dan khusus untuk para pasien sakit sesak nafas tingkat lanjut.