Shaman Palakka

Raxl Sri
Chapter #9

Tanpa Kata #9

Melihat seseorang dengan tampilan yang sangat tidak umum, semua orang kini bertanya-tanya dalam pikiran mereka masing-masing. Ada rasa penasaran tinggi mengenai pria yang kini berdiri di sebelah Dokter Bima, yang memiliki nama Palakka dan di panggil sebagai seorang Guru oleh Bima sendiri. Mereka juga mendengar dengan jelas bahwa , orang yang ikut bersama dengan Dokter Bima merupakan seorang Pemimpin Desa yang telah menyelamatkannya. 


Untuk beberapa waktu , semua orang seolah-olah bingung dan mempertanyakan. Mengapa orang yang bernama Palakka itu ikut bersama dengan Bima, kembali ke Jakarta. Dia mungkin dimintai oleh Bima sendiri sebagai seseorang yang dapat menceritakan bagaimana Bima dapat ditemukan. 


"Maaf, bolehkah Saya bertanya? Mengapa Bapak Palakka sampai ikut bersama dengan Anda kembali ke Jakarta?," begitu yang ditanyakan oleh Komandan Rendra kepada Bima yang masih berdiri bersebelahan dengan Pria dengan Topeng Penari tersebut.


Sejenak, terlihat bahwa Bima hanya menatap Palakka dengan tatapan yang tampak seperti segan terhadapnya. Namun, terlihat bahwa Palakka kini perlahan mengangguk dan menatap kepada Bima. Seolah-olah tidak perlu merasa tidak enak hati ketika ingin mengutarakan seseuatu perihal tentangnya.


 "Beliau ikut bersama Saya karena memenuhi permohonan akan masalah yang sedang Saya hadapi sekarang ini. Percaya atau tidak, ada beberapa hal yang bisa membahayakan banyak orang karena masalah yang tengah mengikat Saya. Guru Palakka adalah seseorang yang Saya percaya mampu membantu Saya menyelesaikan masalah yang menimpa hingga tuntas," begitu yang dikatakan oleh Bima kepada semua orang, untuk menjelaskan mengapa Dia kembali membawa seseorang bersamanya. 


Kini semua mata, kembali berfokus kepada Pria yang bernama Palakka yang tidak bisa di tebak. Bagaimana wajah di balik topengnya tersebut. Hanya dapat melihat bagaimana Dia melirik lurus perlahan tanpa mengatakan apapun. 


Semua orang tampak mempertanyakan, mengapa Palakka tidak menjawab pertanyaan tersebut. Dia hanya diam berdiri di samping Bima tanpa sepatah kata apapun, membuat semua orang bingung. Bagaimna cara mereka dapat berkomunikasi dengannya.


"Sebelumnya, ada hal yang mungkin perlu Saya katakan. Jika ingin bertanya sesuatu, Beliau hanya akan memberikan bahasa isyarat. Ada pantangan bahwa orang luar Desa tidak bisa berbicara secara langsung kepada Guru Palakka," ujar Bima menjelaskan situasi yang kini terlihat.


"Apakah itu semacam tradisi di Desa asalnya?," Tanya Angga. Setelah beberapa saat Dia hanya mencoba mengamati apa yang terjadi saat itu.

Lihat selengkapnya