Shaman Palakka

Raxl Sri
Chapter #10

Peringatan #10

Selama lebih dari 2 jam telah berlalu semenjak Bima kembali ke kediamannya di Jakarta dengan selamat, bahkan Dia membawa seseorang bersamanya yang dipercaya akan membantunya menyelesaikan masalah yang tengah membelitnya. Palakka , yang merupakan Tamu sekaligus penyelamat nyawa Bima kini hanya duduk menikmati secangkir kopi hitam tanpa suara. 


Seperti yang sudah Bima jelaskan kepada semua orang , bahwa Palakka memiliki aturan tradisi yang tidak memperbolehkannya bicara kepada orang di luar Desa. Hal itu sudah dilakukan olehnya bahkan kepada Bima sekalipun. Ketika semua orang ingin bertanya sesuatu, maka jawaban yang mereka dapatkan secara langsung adalah anggukan berarti benar dan gelengan yang berarti salah.


Sesuatu yang membuat semua orang selalu ingin melirik ke arahnya, adalah bagaimana Palakka tidak melepas Topeng Penarinya ketika minum maupun makan sesuatu yang dihidangkan di atas meja. Sesuatu hal seperti itu sungguh di luar logika, adegan demi adegan terjadi seperti layaknya pertunjukan sulap. Membuat siapapun penasaran bagaimana hal itu dapat dilakukan.


"Bagaimana caranya Anda makan dan minum seperti itu? Apakah itu sudah dilakukan sejak lama?," Tanya Angga dengan sebuah minat tinggi. 


Dia adalah salah seorang yang sangat memperhatikan setiap gerak-gerik dan tindakan Pria bernama Palakka tersebut sejak kedatangannya bersama dengan Bima. Seseorang dengan penampilan nyentrik tampak bersikap santai adalah sesuatu yang sangat langka untuk dilihat.


"Guru Palakka telah melakukannya selama ini, dan jika ingin lebih tahu lagi bahwa Beliau adalah orang yang memiliki ilmu yang tinggi di Desanya. Awalnya Saya sendiri sangat takjub ketika melihat bagaimana gelas dapat melayang ke udara dan teko air yang menuangkan air dengan sendirinya," ujar Bima menjelaskan kepada semua orang bagaimana pengalamannya bersama dengan Palakka. 


Semua orang dengan sangat serius mendengarkan bagaimana Bima memberitahukan bagaimana pengalamannya selama berada di Desa dan di rawat di sana dalam seminggu. Namun, semua orang terkejut dengan pernyataan dari Bima tersebut.


"Apa Anda yakin? Yang jelas Anda sebenarnya telah menghilang terhitung selama 4 bulan lebih hingga hari ini," begitu yang dikatakan oleh Komandan Rendra kepada Bima. Dia menyangkal bahwa Bima hanya menghilang selama seminggu.


Sejenak, terlihat bahwa Bima kaget mendengar pernyataan dari Komandan Rendra. Namun, perlahan Dia mencoba untuk tetap tenang dan berpikiran positif. Tidak ada yang tidak mungkin, karena bisa saja memang dirinya baru saja di temukan dalam waktu seminggu setelah kecelakaan atau Dia telah mengalami koma ketika mendapatkan perawatan. 


"Saya mungkin salah menghitung hari, wajar saja karena Saya hanya sadar selama seminggu. Menemukan diri sendiri di rawat karena patah tulang serius," ujar Bima santai. Dia memikirkan kembali, jika tak ada orang yang menemukannya dan merawatnya. Dia mungkin sudah mati.


Lihat selengkapnya