"Rame bener, ada apaan sih?" ujar seorang Ibu paruhbaya.
"Ada Polisi segala. Banyak bener," gerutu seorang Ibu lainnya yang baru berbelanja.
"Katanya, ada Mayat di Bak Sampah," ujar seorang Bapak.
"Mayat? Hih, serem amat!" ujar seorang Ibu dengan Anaknya.
Pagi itu tampak ramai. Banya Warga sekitar yang berkumpul setelah melihat banyak orang berbondong-bondong melihat sesuatu, karena ada banyak Polisi yang datang.
Sebuah Gang yang biasanya sangat lengang, kini begitu ramai. Menurut orang yang tinggal dekat dengan lokasi tersebut, bahwa Polisi datang karena laporan dari pertugas kebersihan yang menemukan Mayat dalam Bak Sampah di sana.
Sontak, banyak orang kaget dan tidak menyangka akan hal itu. Selama ini, kawasan pemukiman dan jalanan di sana sangatlah aman meskipun sepi. Bahkan tidak ada hal atau keributan di malam hari, hingga menjadikan dutemukannya Mayat dalam Bak Sampah.
2 orang Petugas Kebersihan yang melaporkan hal tersebut kepada Polisi adalah Akil dan Jupri. Mereka berdua dinyatakan sebagai pelapor dan Saksi penemu di lokasi kejadian.
Setelah laporan itu sampai, tidak lama Kelompok Polisi dan Ambulans datang ke lokasi. Dengan begitu, terjadinya keramaian di pagi hari di sana.
Kebetulan, kedua Petugas Kebersihan itu melapor kepada salah satu anggota Polisi yang merupakan bagian dari Devisi Komandan Rendra. Sehingga Beliau berada di sana dan menanyai kedua Petugas.
"Jadi hanya Kalian yang bertugas Pagi ini di sini?, Siapa yang pertama melihat Mayat di sana?" tanya Komandan Rendra.
"Jupri yang pertama melihat. setelahnya Saya Pak," ujar Akil.
"Baik. Nanti Kalian ikut Saya jadi Saksi," ujar Komandan Rendra.
Seseorang yang merupakan Ahli Forensik yang datang atas permintaan Komandan Rendra, kini tengah berjongkok. Nama Ahli Forensik itu adalah Loan Bintara.
Dia kini tengah memperhatikan petugas pengangkut jenazah yang tengah merapikan potongan tubuh dalam Bak Sampah. Setiap potongan tubuh dipisahkan sesuai dengan jenisnya, agar dengan mudah untuk mengidentifikasi identitas nantinya.
"Baru kali ini Saya melihat Potongan seperti ini Pak. Sungguh sangat keji orang yang dapat melakukan hal seperti ini," ujar salah seorang petugas yang kini menyiapkan kantong kuning untuk setiap mayat.
"Benar. Orang macam apa yang mampu seperti ini? Tidak habis pikir," ujar salah satu trmannya juga yang harus mengahan rasa takut fan mual saat memunguti tiap potong tubuh.