Shaman Palakka

Raxl Sri
Chapter #20

Kemarin Itu Siapa? #20

Di siang itu Juan bertemu dengan Bima yang bersama Nanda datang untuk membicarakan beberapa hal. Pembicaraan terus berlalu hingga malam menjelang. Juan ingin memperingatkan kepada Bima untuk lebih berhati-hati kepada siapapun bahkan dengan orang yang di kenal. 


"Saya merasa bahwa sudah mulai ada beberapa perubahan suasana. Maaf jika Anda merasa bahwa ini tidak masuk akal. Tapi perasaan Saya merasakan akan ada sesuatu yang mengancam Anda," begitu yang dikatakan oleh Juan kepada Bima. 


"Apa yang sekiranya tidak Saya percayai saat ini, Sodara Juan? Saya bahkan telah bersama dengan seseorang yang sangat ahli dalam hal-hal gaib. Saya berterima kasih telah memberikan beberapa hal untuk di ingatkan," ujar Bima menjawab perkataan Juan. 


Bima telah membuka pikirannya lebih terhadap hal-hal mistis semenjak ia selamat dari kejadian yang telah mencelakainya. Hal itu cukup tidak masuk diakal ketika ia bisa kembali hidup-hidup setelah di serang dan jatuh ke jurang yang dalam.


Terlebih lagi setelah Palakka menyelamatkannya dan menunjukan caranya untuk melindungi keluarganya dari gangguan menakutkan, seperti pada saat malam hari yang lalu ia alami.


Juan mendatangi Bima dengan menjelaskan beberapa hal ganjil yang terjadi di perusahaannya sebelum Bapak Bandoyo yang merupakan ayah Bima meninggal. Lalu beberapa kejadian mengerikan yang juga terjadi tidak jauh dari sekitar ruang lingkup Bima. 


Dia juga cukup tidak merasa perasaan nyaman dengan rasa takut yang muncul ketika Bima selalu datang bersama Pria dengan topeng penari yang bernama Palakka. Seperti ada sesuatu yang membuatnya merasakan peringatan bahaya jika berurusan dengan Palakka. Hari ini Juan merasakan perasaan sedikit leluasa ketika Bima hanya datang berdua bersama Nanda. 


"Ekhm! Ngomong-ngomong kemana Sodara Palakka? Anda hanya datang kesini berdua saja," ujar Juan yang bertanya kepada Bima perihal Palakka yang tidak datang. Sebagai basa-basibahwa Juan tidak mengabaikan keberadaan Palakka yang sangat di percayai oleh Bima.


"Ah, sejak pagi setelah sarapan bersama Beliau pergi entah kemana meskipun sepertinya memang sedang punya urusan yang penting," ujar Bima kepada Juan perihal Palakka. Hanya saja ia tidak menceritakan kejadian yang terjadi ketika malam hari sebelumnya. 


"Begitu, jadi Beliau hanya pergi sesaat saja untuk urusan tertentu," begitu yang dikatakan oleh Juan. 


Ketika Juan akan meraih gelas minumnya, entah kenapa gelas itu rentak tanpa sebab yang jelas. Sudah ada retakan yang muncul yang tidak di ketahui kapan muncul. Karena semenjak gelas itu datang masih terlihat mulus. 


Itu terlihat seperti sebuah pertanda yang muncul, seperti sebuah peringatan akan sesuatu yang buruk melibatkannya. Perasaan Juan menjadi cemas entah mengapa. 


Bima melihat Juan tanpak kosong ketika memandangi gelas minum yang seperti tidak jadi ia ambil. Lalu pandangan Mereka berdua bertemu. 


"Ada apa? Sepertinya kamu memikirkan sesuatu yang sulit," ujar Bima kepada Juan yang kini hanya menghela nafas. 


"Tidak, bukan apa-apa. Lupakan saja," ujar Juan dengan tersenyum tipis. 


Lihat selengkapnya