Shangkara

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #6

Warriors

"Hei Steve," sapa seorang anak laki-laki. "Yow Lintang," balas Steve dengan riang sambil memeluk anak itu. Lelaki bernama Lintang itu baru saja selesai melakukan pertunjukan selama pembukaan. Dia perlu sedikit menambah uang sakunya mengingat yang bisa ibunya berikan hanyalah cukup untuk makan sehari. Lintang perlu berhemat; dia bahkan tinggal di perkemahan sudah tiga bulan ini dan harus berburu untuk bertahan hidup. Tanpa mempedulikan perkataan orang lain, dia tinggal di situ. Dia tahu bahwa meminjam peralatan adalah kontrak satu kali peminjaman dan tidak bisa dikeluarkan dari bumi perkemahan atau mereka harus membelinya. Ada sistem pelacak di dalamnya untuk memastikan barang-barang tidak keluar dari bumi perkemahan. Lintang memutuskan untuk berkemah setelah belajar beberapa keterampilan pengendalian energinya. "Apa kabar Steve? Katamu ada tiga anak baru yang tinggal bersamamu, hmm siapa namanya? Ihsan, Alim, dan Yusuf ya," tanya Lintang. "Aku baik, justru kau yang kabarnya nggak jelas, sudah tiga bulan loh sejak kau pergi dengan alasan nggak suka menyusahkanku. Hmm, kalau kau penasaran dengan tiga anak itu, lebih baik kau ikut denganku," jawab Steve sedikit kesal. "Baik kok kabarku, eee nanti aku ikut lah mau lihat hehe," jawab Lintang canggung karena merasa bersalah pada sahabatnya itu.


Di sisi lain, kampus ManasaSagara upacara pembukaan sudah selesai. Acara berlangsung cukup lancar, para siswa diberikan kompas khusus yang jarumnya bisa bergerak sesuai dengan keinginan. Ini bisa mereka pakai untuk berbagai macam tugas, termasuk mencari kelas. Ihsan, Alim, dan Yusuf berpamitan dengan bapak mereka. "Le, baik-baik ya selama di sini, belajar yang benar," pesan Ikal pada Ihsan, anaknya. Setelah beberapa percakapan singkat, mereka berpisah. "Semangat le," pesan Khan pada Alim, sedangkan Basri dan Yusuf hanya saling mengacungkan jempol sambil tersenyum. Ketiga anak itu pun pergi mau pulang dan mengistirahatkan diri. Mereka berencana untuk naik kendaraan umum. Ihsan segera mengabari Steve kalau mereka mau pulang sendiri. Hari yang melelahkan itu pun berakhir. Mulai besok, Ihsan, Alim, dan Yusuf akan mulai belajar. Hari ini mereka memutuskan untuk istirahat sejenak untuk menyongsong esok hari. Selama di jalan, mereka berbincang-bincang seru dan pulang dengan peralatan baru untuk mulai menimba ilmu. Setelah vimana itu berhenti di area mereka tinggal, mereka segera keluar berlari menuju tempat tinggal mereka. Setelah sampai, mereka rebahan melepaskan lelah sambil sedikit berbincang.


Lihat selengkapnya