"Jadi gimana pelajaran pertama kalian," tanya Steve.
"Hmmm gimana ya mas tadi kita belajar cakra, aku belum terlalu paham sih tapi katanya bakal dibahas selama masa studi," balas Yusuf.
"Bener mas, oh iya mas tadi kita juga dapat pembagian kelas," imbuh Ihsan.
"Hmm pembagian kelas ya, kalian dapat kelas apa saja!? Aku dapat rumah kebijaksanaan Swarocisa, kalian mungkin bisa berkunjung kalau butuh wahana, hmm kalau kalian penasaran wahana itu binatang yang bisa bertempur bersama kalian," tanya Steve.
Ketiga anak itu kaget, mereka pikir hanya ada tiga kelas, ternyata ada lebih.
"Aku dapat Indra Savarni mas, kalau Alim dapat Vaivasvata, Yusuf dapat Swayambu, eee mas sebenarnya kelas belajar ini ada apa aja mas kukira cuma tiga," balas Ihsan.
"Waah beda-beda ya baguslah, hmm ada apa aja ya aku tidak bisa jelaskan dengan pasti tapi aku ada sedikit informasi yang bisa kalian pakai, jadi ini macam-macam kelas belajar kalian dan bagian terbaik di sana. Pertama ada kelas Swayambu biasa disebut rumah kreativitas, di sini banyak lab dan teknologi mutakhir, kalau kalian sedang butuh barang-barang bagus di sini banyak dan murah. Kedua ada kelas Swarocisa, kalau ini kelasku rumah kebijaksanaan, di sini tempat kandang saintifik untuk membuat binatang baru baik untuk ternak maupun untuk wahana. Ketiga ada kelas Uttama biasanya disebut rumah kecantikan, kalau kalian butuh kain dan baju lebih baik beli di sini kualitasnya terjamin. Keempat ada kelas Tamasa atau disebut rumah keadilan, di sini ada pabrik persenjataan. Kelima ada kelas Raiwata yang juga disebut rumah kemakmuran, di sini ada produksi perabot rumah tangga, toko kemarin tempat kalian belanja bekerja sama dengan kelas ini. Keenam ada kelas Caksusa, kelas ini disebut rumah kesederhanaan, di sini adalah tempat yang juga berisi kebun dan juga hutan perkemahan, oh iya kelas Caksusa ini juga kelas Lintang yang kemarin kalian sudah bertemu. Ketujuh ada kelas Vaivasvata yang merupakan tempat Alim belajar, adalah rumah kehidupan yang di sini adalah tempat produksi dan lumbung pangan bagi seluruh akademi. Kedelapan ada kelas Surya Savarni yang juga merupakan rumah pengobatan, di sini tempat produksi obat-obatan yang biasanya dipakai di akademi, ya kecuali beberapa obat keras sih. Kesembilan ada kelas Daksa Savarni yang menjadi rumah kebenaran, di sini adalah pusat penyiaran dan informasi akademi serta penerbitan buku dan majalah. Kesepuluh ada kelas Brahma Savarni yang disebut rumah kejayaan, di sini adalah tempat persewaan dan pembelian vimana murah serta menjadi stasiun energi vimana. Kesebelas ada kelas Dharma Savarni yang menjadi rumah kebersihan, di sini adalah tempat produksi parfum, pembersih badan, dan alat kebersihan lainnya. Keduabelas ada kelas Rudra Savarni biasa disebut rumah kearifan, di sini adalah bengkel akademi sekaligus tempat daur ulang, kalian kalau mau barang atau alat murah bisa ke sini. Ketigabelas ada kelas Deva Savarni yang disebut juga rumah kebudayaan, di sini sering diadakan pertunjukan, pameran, dan lelang barang bersejarah, ya kalian kalau ada kesempatan lihat aja shownya bagus banget. Terakhir ini ada kelasnya Ihsan, kelas Indra Savarni, rumah kebebasan, nah di sini banyak buku teknik kuno dan tulisan-tulisan dari karya ilmiah sampai sekadar puisi orang patah hati, ya gak heran sih kalau perpustakaan Indra Savarni paling besar, oh iya semua pembukuan biasanya akan disimpan dan dijaga bersama di dekat rumah peribadatan agar pengamanan lebih terjamin. Hmm ngomong-ngomong kita udah dekat, ayo siap-siap turun," jelas Steve saat ketiga anak itu hanya mengangguk-anggukkan kepala meski mereka kurang paham, mereka pun mendarat dan mengistirahatkan diri.
***
Sore harinya Ihsan, Alim, dan Yusuf ingin melihat-lihat akademi, Steve menunjukkan peta pada mereka, tapi karena Steve capek, dia tidak ikut jalan-jalan. Ketiga anak itu pun mencari kendaraan umum yang bisa mereka akses gratis karena terdaftar di akademi. Di perjalanan, mereka bertiga memutuskan untuk berkeliling mencari baju jadi, jadi mereka akan berhenti di area kelas Uttama. Di saat mereka turun, mereka disambut dengan pemandangan indah, lorong-lorong panjang dan jalan berbatu dihiasi lampu malam. Mereka berempat pun berjalan mencari baju di rumah Uttama saat tiba-tiba seorang gadis kecil dengan pakaian mewah terjerembab ketanah saat berlarian melompati gedung. Melihat itu Alim langsung bergegas untuk menolong gadis kecil itu.
***
"Halo mbak siapa namamu, aku Alim, yang pakai baju hitam itu Ihsan, yang pakai jaket kulit itu Yusuf," ucap Alim memulai perbincangan seperti biasa.
"Oh aku Shifa, salam kenal Alim, Ihsan, Yusuf," sapa gadis itu sambil tersenyum manis.
"Oh Shifa namamu hm kamu lari dari siapa toh," timpal Alim.
"Eeh gimana yo aku mau jalan-jalan sendiri tapi penjaga rumah itu terus aja ngeyel nemenin, jadi aku lari, masak hari pertama sekolah ditemenin abdi dalem terus," balas Shifa.
"Abdi dalem!!?" seru Alim dan Yusuf yang terkaget mendengar perkataan Shifa.
"Kenapa kalian berdua kaget emangnya kenapa kalau dikejar abdi dalem," tanya Ihsan yang malah heran pada temannya.
"Ei Ihsan kau ini gimana abdi dalem itu kan pelindung keraton, berarti mbak Shifa ini orang penting dan dia sekolah bareng kita," kata Yusuf menjelaskan.
"Heh terus kenapa, sama-sama manusia kok, hmm minimal jangan kaget lah, dia kan gamau ketahuan," balas Ihsan sambil mencari-cari toko batik.
"Hmmm yasudahlah Ihsan terserah kamu," jawab Yusuf yang nampaknya menyerah untuk berargumen dengan Ihsan.
"Jadi kamu dari keraton mana mbak Shifa," tanya Alim.
"Aku dari deket sini, keraton Jayawardhana, eh maksudku Kartasura, Jayawardhana kan cuma nama keluargaku," timpal Shifa.
Alim dan Ihsan hanya mengangguk-anggukkan kepala seolah paham keadaan, sementara Yusuf semakin panik.