Shangkara

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #14

Tirani

"Ting," sebuah pesan masuk ke ponsel Alim saat dia sedang merapikan dagangannya. Dengan cepat, dia membaca pesan itu dengan seksama sambil bersiap pulang ke musholla mereka di Mataram.

"Alim, aku mengundang kamu dan teman-temanmu untuk menonton teater kerajaan minggu depan pukul 17.00 waktu Mataram. Ini ada lima kode untuk registrasi masuk kalian," baca Alim dengan setengah percaya.

Dia mengucek matanya dan melihat siapa pengirim pesan tersebut, ternyata tertulis Shifa. Alim segera memberitahukan hal ini kepada teman-temannya. Mereka pun langsung setuju untuk menghadiri undangan itu, mengingat teater kerajaan adalah pengalaman baru bagi mereka. Setelah itu, mereka segera merapikan barang-barang dan pulang ke musholla kecil mereka.

Seminggu kemudian, Steve, Ihsan, Alim, dan Yusuf bersiap-siap, sementara Lintang memutuskan untuk menunggu di alun-alun.

"Oi Alim, apa kita benar-benar dapat tiket VIP dari kode itu?" tanya Yusuf dengan rasa ingin tahu. "Hmm, iya, ini adalah undangan dari tuan putri," jawab Alim dengan bangga. Mereka pun berangkat mengenakan setelan baju hitam dan celana putih, dengan sarung diikatkan sebagai sabuk. "Bagaimana, sudah siap!?" tanya Steve. "Siap, bos," jawab Ihsan, Alim, dan Yusuf serentak. Segera, mereka menuju vimana mereka dan berangkat ke keraton.

Mereka melayang sejenak meninggalkan musholla tempat tinggal mereka. Gemerlap cahaya dari rumah-rumah yang selama ini menjadi tempat mereka berjuang mulai terlihat mengecil. Vimana melaju semakin cepat menuju keraton. Setibanya di alun-alun, mereka disuguhkan pemandangan yang jarang mereka lihat. Bagi Ihsan, Alim, dan Yusuf, ini adalah pengalaman pertama; sementara bagi Steve, ini juga merupakan pemandangan yang cukup langka. Lampu-lampu taman menghiasi alun-alun, dan beberapa pohon beringin raksasa berdiri megah di sepanjang jalan menuju gerbang yang terbuka lebar, dijaga ketat oleh barisan abdi dalem bersenjata lengkap, mirip dengan dua orang yang mencari Shifa saat mereka mencari baju di rumah Uttama. Setelah itu, Steve memarkirkan vimana-nya di tempat yang telah disediakan. Mereka pun turun untuk mencari Lintang sebelum memasuki gerbang keraton guna menonton teater kerajaan.

"Oi, ngapain kalian celingukan di situ?" sapa Lintang dari balik salah satu pohon beringin.

Lihat selengkapnya