Shangkara

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #23

Bholenath

Pagi harinya semenjak waktu kepulangan Steve dan Lintang.

"Hei Lintang, kenapa kamu belum pulang juga?," tanya Steve.

"Kamu sendirian lagi tanpa adik-adik kecil itu," balas Lintang sambil menaiki tangga.

"Hmm, kamu juga kangen, kan? Mereka bilang tidak ingin diganggu, apalagi bulan puasa begini, mereka tidak perlu banyak makan dan bisa mencari makanan di hutan untuk makan malam," jawab Steve mengikuti Lintang.

Saat mereka keluar dari ruang bawah tanah, mereka melihat Alim dan Yusuf baru saja keluar dari kamar mandi.

"Oi Alim, Yusuf, kalian sudah pulang!? Kenapa tidak masuk!?" tanya Steve.

"Oh iya, kami mandi dulu, tadi kotor," jawab Alim.

"Bagaimana perkembangan jurus serangan kalian? Sudah selesai!?" tanya Lintang.

"Hihihi, kami sudah menstabilkannya. Sekarang jurus baru kami sudah siap digunakan dan akan kami kembangkan," balas Yusuf dengan semangat.

"Eh, kalian hanya berdua!? Mana Ihsan!?" tanya Steve dengan khawatir.

"Oh, dia sedang mengembangkan jurus serangannya sendiri, katanya belum siap," jawab Yusuf.

"Ihsan sedang mencoba metode yang cukup berisiko. Aku yakin dia akan datang dengan jurus yang membuatnya jauh lebih kuat," timpal Alim.

"Metode berisiko!? Hei, kalian tidak menganggap metode fusi dan fisi partikelku berbahaya, ini metode macam apa!?" tanya Lintang sedikit terkejut.

"Hmm, dia mau menghubungkan penciptaan, pemeliharaan, dan penghancuran energi," kata Alim dengan percaya diri.

"Apa kau bilang!? Itu bisa membunuhnya, tahu!" ucap Lintang dengan sedikit marah.

"Anak itu tahu apa yang dia lakukan, kalian bisa percaya padanya," ucap Alim meyakinkan kedua kakaknya.

Beberapa saat berlalu, tetapi Lintang masih mondar-mandir mengkhawatirkan Ihsan dan berniat mengunjunginya.

"Hmm, mas, kalian ngapain kok mondar-mandir? Masih mikirin Ihsan, ya? Bukannya Alim sudah bilang kalau dia bakal baik-baik saja," tanya Yusuf.

"Hhh, kau tahu penciptaan, pemeliharaan, dan penghancuran energi itu sangat berbahaya!?" bentak Lintang.

"Hmm, Lintang, mungkin kita perlu mempercayai Ihsan. Daripada itu, kenapa kita tidak melihat jurus baru kedua anak ini? Mereka menyusun jurus itu sendiri, loh," ucap Steve penuh rasa ingin tahu.

"Haisshh, yasudahlah, aku juga ingin lihat," kata Lintang.

"Hmmm, boleh, yok," ucap Yusuf.

Beberapa saat kemudian, mereka berkumpul di lapangan latihan untuk menguji coba jurus baru Alim dan Yusuf.

Setelah sampai di lapangan, Alim dan Yusuf segera merapal mudra mereka dan memfokuskan konsentrasi pada pembentukan energi yang mereka dapat selama mempelajari titik cakra kedua.

Lihat selengkapnya