"Huaaaaah, sebentar lagi adik kelas datang," gumam Yusuf di bawah pohon.
"Hmmm, tak kusangka sebentar lagi sudah setahun. Kayaknya setelah ini kita belajar tentang titik chakra manipura, iya kan?" tanya Alim.
"Iya, bagus! Aku akan belajar elemen alam seperti kalian," kata Ihsan yang sedang terbang dengan trisulanya bersama beberapa atmasenanya untuk melatih kombinasi serangan.
"Eh, Ihsan, latihan terus, nggak mau istirahat?" tanya Alim.
"Aku tidak sekuat kalian, jadi aku harus berlatih lebih," jawab Ihsan tanpa ragu.
"Kalau kamu terus menggunakan energimu, tubuhmu bisa malfungsi, loh," jelas Yusuf.
"Aku sudah istirahat tadi malam, sekarang aku lagi semangat. Oh iya, kalian ada saran makanan nggak?" tanya Ihsan penasaran.
"Nggak ada sih, Ihsan. Emangnya ada hubungannya antara pola makan dan energi?" tanya Yusuf.
"Hmm, seharusnya ada. Semua hal memancarkan energi yang berbeda-beda, dan tubuh kita merekam sebagian energi itu. Jadi, makanan mungkin berpengaruh," kata Ihsan.
"Hmmph, mulai berteori lagi dasar Ihsan, tapi mungkin kamu benar kali ini. Aku suka makanan pedas, dan itu mungkin membuatku bisa menguasai elemen api, hahaha," jawab Alim sedikit bergurau.
"Hmmm, itu baru spekulasi, tapi mungkin saja berpengaruh terhadap pembentukan energi elemen di tubuhku," kata Ihsan sambil berpikir.
"Gimana kalau kita tanya-tanya ke Mas Steve atau Mas Lintang?" saran Alim.
"Hmm, kenapa kita tidak langsung ke guru-guru? Kayaknya mereka bakal senang kalau kita datangi," kata Yusuf memberikan opsi.
"Hoo, kamu benar juga, Yusuf. Kebetulan aku dapat alamat seorang guru. Aku tidak tahu siapa, tapi dia punya nomor identitas guru," kata Ihsan.
"Kamu dapat dari mana alamat itu, Ihsan!?" tanya Alim penasaran.
"Oh, dari pesanan Rawon spesial kita besok, yang dipesan sekeluarga itu," kata Ihsan.
Mendengar itu, teman-temannya hanya bisa menghela napas.
"Eh, kenapa memangnya!?" tanya Ihsan.
"Nggak, nggak, nggak papa. Bagus kok, tapi nanti jangan ribut pas mereka makan ya," nasihat Yusuf.