Shangkara

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #46

Sahabat

Sepulang dari Kusumapura, Ihsan duduk di teras musholla pada waktu subuh. Ia termenung, memikirkan metode regenerasi tingkat tinggi yang dilakukan oleh Ibu Ratu Eli. Beberapa rencana mulai berputar di kepalanya, salah satunya adalah terus mempelajari cara mengalirkan energi secara makro melalui makanan. Namun, ucapan Pak Arya tentang mikronutrien tiba-tiba terngiang di telinganya.

"Hmmm, nampaknya aku perlu memaksimalkan penggunaan siklus energiku. Apakah mikronutrien bisa digunakan ulang? Aku kan sudah bisa menghasilkan area reaktor energi dengan baik. Kalau aku bisa tepat menggunakan siklus nutrisi, mungkin bisa menyalin mikronutrien dalam tubuhku agar energi bisa dihasilkan secara konstan. Tapi itu butuh konsentrasi tinggi. Mungkinkah aku bisa memakai jalur khusus untuk merekayasa ulang daur metabolisme tingkat mikronutrien?" pikir Ihsan.

Ia menatap sekitar, mengamati warung dan taman di sekitarnya. Pandangannya berhenti pada dedaunan di pohon.

"Itu dia yang kuperlukan, fotosintesis. Siklusnya bisa kupelajari," ucap Ihsan sambil menyeringai senang.

Tanpa menunggu lama, ia berlari menuju lapangan latihan untuk menemui Alim dan Yusuf yang sedang berlatih.

Di lapangan, Alim dan Yusuf sedang berlatih mengalirkan air dengan energi penyembuhan serta kemampuan ekstraksi. Karena tak ada racun untuk dijadikan bahan latihan, mereka menggunakan kuah bumbu dari warung. Selain itu mereka juga melatih pengaplikasikan energi hingga level sel yang sangat detail untuk memaksimalkan regenerasi tubuh dan mempercepat pengisian ulang energi, agar tetap berada dalam kondisi prima terutama saat pertarungan.

"Eh, Yusuf, gimana nih proses penggunaan fungsi selmu? Aku baru sampai level pembelahan tingkat tiga," ucap Alim.

"Hmm, sebenarnya aku masih bingung di level pembelahan sel tingkat dua. Tapi untuk menutupi kekurangan itu, aku bisa menggunakan pengolahan mineral lebih baik untuk pemakaian elemen tanah yang spesifik seperti besi, kapur, dan kristal garam mineral," ucap Yusuf.

"Heeh, bisa begitu ya? Kompleks juga opsinya. Sejauh ini aku masih fokus di optimasi pembelahan sel dan pengisian energi. Jadi bakal lebih mudah buat mencapai faktor pembelahan tingkat tinggi," ucap Alim.

Saat mereka berbicara, Ihsan tiba-tiba muncul, melayang cepat menuju lapangan latihan.

"Eh, lagi minum susu nih. Masih ada nggak?" tanya Ihsan.

"Ini masih ada," sahut Alim.

"Hmm, ada apa Ihsan? Bukannya kau bilang tadi belum bisa mengikuti latihan kami dan mau menemukan metode lain?" tanya Yusuf.

"Sebenarnya sudah ketemu," ucap Ihsan.

"Eh, udah ketemu? Cepet banget," kata Yusuf.

"Yep, mudah aja sebenarnya. Aku mau mempelajari siklus mikronutrien seperti gula, asam lemak, dan asam amino untuk melakukan pengkopian dengan cepat. Lalu khusus untuk gula, aku mau memutar ulang siklusnya agar bisa terus dipakai. Nanti aku bakal mendiversifikasikannya ke asam lemak lalu asam amino, biar kinerja selku jadi jauh lebih efektif," ucap Ihsan.

"Hah? Bukannya itu perlu skill pengolahan yang cepat?" tanya Yusuf.

"Ehehehe, karena itu aku di sini. Aku mau tanya-tanya tentang fotosintesis untuk penyusunan gula dalam tubuh agar bisa dipakai terus-menerus," ucap Ihsan.

"Eh, jenius juga kau. Aku akan ambil bagan fotosintesis punyaku," ucap Alim sambil membentuk atmasena untuk mengambil catatannya.

"Hmm, kepikiran sampai sedetail itu ya kau, Ihsan. Lumayan juga kalau bisa menyederhanakan kemampuan untuk suplai energi secara stabil," ucap Yusuf.

Lihat selengkapnya