Shangkara

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #47

Kekacauan

"Apa yang terjadi ini? Aku tidak paham kenapa, tapi faksi kita tidak berkembang pesat di kota ini, seolah ada kekuatan lain," tanya Sakra dengan penuh kekhawatiran.

"Meskipun begitu, perdagangan kita berlangsung dengan sangat baik," balas Seno.

"Apa yang sebenarnya terjadi, Seno? Kenapa belum banyak pasukan yang bergabung dengan kita, padahal semuanya berjalan lancar di awal?" tanya Sakra lagi.

"Kau ingat ketiga anak laki-laki yang kita serang waktu itu? Yang salah satunya, Alim, berhasil kita berikan sebagian tetesan percobaan kita," pancing Seno.

"Iya, aku juga sudah menemui mereka untuk menstabilkan tenaga alam dalam tubuh anak bernama Alim itu. Memangnya ada apa dengan mereka?" tanya Sakra.

"Hmmm, mereka bertiga, terutama anak bernama Ihsan... anak lelaki yang waktu itu belum bisa memakai elemen. Sekarang ia sudah bisa menguasai elemen angin dan bahkan mengajarkan ilmu elemen angin secara masif di Kampung Kincir. Metodenya juga dipakai di berbagai tempat.

Baru-baru ini, mereka bertiga juga menemukan metode optimasi olah energi di dalam sel yang, sejauh pengamatanku, bisa diterapkan banyak orang. Aku sendiri berencana untuk mempraktikkannya.

Selain itu, mereka juga membuat bisnis makanan untuk suplai dana setempat. Dari sana, mereka bertiga dibantu oleh dua kakak tingkat mereka, satunya adalah anak dari Damar yang bernama Lintang, dan satunya lagi adalah murid dari Panditanagara, mereka membentuk banyak sistem termasuk regulasi artaguna yang sangat efektif.

Banyak warga, terutama dari Kampung Kincir, menjadi lebih makmur. Sistem ini juga diterapkan di area lain, sehingga tawaran harta dari kita bisa ditolak mentah-mentah oleh warga, karena mereka merasa sangat cukup," jelas Seno.

"Jadi anak itu biang perkaranya. Lalu bagaimana cara kita memberikan balasan tanpa harus menyerang?" tanya Sakra.

"Sebenarnya area Mataram itu luas, Tuanku. Kita bisa memperluas pengaruh ke wilayah pelosok yang masih berkekurangan untuk tetap mendapatkan dukungan.

Toh kelima anak kecil ini masih belum seberpengaruh itu. Selain itu, ini juga bisa berdampak baik untuk pertumbuhan kekuatan Alim yang bisa kita rekrut nanti," ucap Seno.

"Hhh, terserah kamu lah, Seno. Aku percayakan padamu," ucap Sakra.

"Terima kasih, Tuan," ucap Seno dengan khidmat.

Saat itu, mereka sedang bicara di kamar Seno di Keraton Kartasura. Nampaknya aksi-aksi Ihsan mulai mendapatkan respon bukan hanya dari kawan, tetapi juga dari lawan, dan Ihsan sama sekali tidak menyadari bahwa tindakannya akan mengundang masalah besar padanya.

...

"Ihsan, gimana? Sudah sebulan semenjak sistem operasi energi ini kau ajarkan. Kau tidak takut ini akan menjadi masalah?" tanya Yusuf.

"Tenang saja, Suf. Kalau skill disebarkan secara merata, orang yang mau memanfaatkannya untuk hal buruk akan dilawan balik oleh orang lain yang punya kebaikan," ucap Alim.

Lihat selengkapnya