Shangkara

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #55

Lentera

"Hhhh, kenapa tiba-tiba banyak sekali monster buas yang muncul belakangan ini," keluh Bagas pada Alim.

"Gapapa sih, menurutku sekalian bisa dipakai latihan naranetra," jawab Alim santai.

"Udah jadi, Lim?" tanya Bagas.

"Belum sih, tapi aku mulai bisa merasakannya," ucap Alim.

"Talenta emang nggak bisa bohong. Warisan energi dari orang tua juga bisa jadi petunjuk buat nyusun kekuatan kita nanti. Lihat aja tuan putri, dia dapat banyak sekali keunggulan dari darah bangsawan," kata Bagas.

"Yasudah, itu kan keuntungannya. Lagipula aku nggak terlalu mempermasalahkan kekuranganku. Setidaknya sekarang aku bisa eksplorasi kekuatanku lebih bebas," balas Alim.

"Hhh iya, begitu," jawab Bagas sambil tersenyum.

Waktu itu, melonjaknya kepadatan penduduk serta peningkatan jumlah sumber daya alam yang bisa dikendalikan dan dihasilkan manusia lewat artaguna masing-masing membuat kelimpahan makanan di alam. Hal ini menyebabkan makhluk-makhluk hidup berkembang jauh lebih pesat. Keadaan tersebut semakin diperkuat oleh aktivitas manusia yang cukup eksploitatif, memaksa alam untuk melawan balik dengan menjadi jauh lebih ganas dari sebelumnya, seperti yang sudah sering terjadi.

...

Sementara itu dirumah belajar Swayambu.

"Dirimu ada rencana untuk menggunakan logam langka pritvitaka tidak, Yusuf? Aku ada aksesnya nih," ucap Sekar yang saat itu sedang membuat beberapa senjata baru.

"Pritvitaka ya? Entahlah, Sekar, tapi aku masih berfokus pada alat-alat usaha. Ini aku sedang menyusun cetak biru alat produksi makanan instan," jawab Yusuf.

"Heeeiii, Yusuf, Sekar, berduaan aja nih ckckck. Mana boleh gini, kalian kan belum menikah," ucap Gibran.

"Siapa juga yang berencana menikah, hhhh," sahut Sekar dengan wajah sedikit memerah.

"Ihhh, merah mukanya," goda Gibran.

"Eh, Gibran, kamera barumu itu gimana, kok belum jadi? Emangnya cetak biru cara kerja rsinetranya tidak cocok?" tanya Yusuf.

"Sebenarnya bukannya tidak cocok, tapi aku sudah menggantikan modelnya dengan lokanetra yang jauh lebih detail. Dengan begini aku juga perlu latihan lokanetra. Sekarang aku sedang mencari model-model terbaru untuk susunan teknik menggambarku. Eh, Suf, baru-baru ini banyak sekali monster, apa karena kerajaan Mataram jadi lebih ramai?" jawab Gibran.

"Aku gak tau, tapi kayaknya asalkan kita tidak mengeksploitasi alam secara berlebih, tak bakal banyak juga binatang buas. Tapi sekarang rasanya mereka banyak sekali," ucap Yusuf.

"Itu wajar saja. Aktivitas manusia baru-baru ini jadi jauh lebih sering dan sumber daya jadi jauh lebih banyak. Kurasa wajar kalau kondisi kita jadi seperti ini, apalagi di kampung Kincir yang mengalami kemajuan teknologi dan kekuatan dalam fase yang sangat cepat," sindir Sekar.

Lihat selengkapnya