Shangkara

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #76

Menolak Lemah

Sebulan setelah bangkitnya akshauhini yang dimiliki, Ihsan berada di dermaga untuk merekrut para nelayan sekaligus mempersenjatai mereka menghadapi para perompak. Masalah yang dia timbulkan sudah semakin runyam. Saat itu Alim dan Yusuf tidak bisa banyak membantu. Alim sibuk mengembangkan spesies binatang laut yang akan dilepasliarkan demi mendongkrak penghasilan nelayan, sedangkan Yusuf sedang membuat rancangan kapal penangkap ikan yang paling efektif.

Semua hal ini berawal dari rapat beberapa hari sebelumnya, ketika Ihsan meminta tolong pada mereka untuk mempersiapkan rencana tersebut. Asumsi Ihsan sederhana: para perompak sebenarnya hanyalah nelayan yang kurang penghasilan sehingga mencoba menyingkirkan nelayan lain. Meski Alim dan Yusuf sempat tidak setuju dengan asumsi yang dianggap mengada-ada itu, mereka tetap menjalankannya. Dukungan karyawan serta Steve membuat mereka berpikir bahwa demi perkembangan industri bahari, inovasi yang meningkatkan potensi keuangan memang perlu dilakukan. Reda saat itu juga vokal menyuarakan ide ini.

Namun, Lintang sedikit khawatir dengan gagasan Ihsan dan karena itu, Ihsan tidak dibiarkan sendirian. Steve dan Lintang menemaninya, khawatir Ihsan akan kembali melontarkan ide liar lainnya. Beberapa nelayan lama yang sudah bekerja dengan Ihsan juga turut hadir, dijadikan sebagai komandan grup eksplorasi. Mereka direncanakan akan disebar ke tujuh wilayah samudra.

Wilayah utara penuh dengan ikan musiman. Lautan selatan beku dengan sedikit daratan. Barat menjadi jalur perdagangan bahan bakar. Timur dipenuhi pedagang makanan dan tekstil. Wilayah pemerintahan ramai dengan agenda politik. Garis khatulistiwa menyimpan sumber daya melimpah. Dan terakhir, laut di sekitar tempat tinggal Ihsan dan saudara-saudaranya, yang sudah menjadi pusat dagang bukan hanya di planet itu, tetapi juga di kampung Kincir hingga kota Amritakamandalu. Wilayah terakhir itu jelas perlu dijaga ketat, sebab terkadang Ihsan, Alim, Yusuf, Steve, dan Lintang harus pergi karena urusan.

Tak lama lagi mereka pun mungkin akan meninggalkan Mataram setelah menamatkan masa studi dan menempuh hidup di tempat masing-masing. Bahkan Lintang yang sudah membangun rumah di sana tidak bisa menjamin akan terus mengawasi wilayah tersebut. Karena itulah inisiasi pembentukan tujuh penjaga lautan dirasa perlu dilakukan secepatnya.

...

Sebulan setelah Ihsan dan saudara-saudara seperjuangannya melaksanakan rencana membentuk pasukan nelayan bersenjata, mereka segera beroperasi untuk mengamankan planet tempat tinggal Ihsan. Planet itu mulai merangkak maju dan padat, menjelma menjadi salah satu pusat keuangan terbesar selain keraton, yang sejak lama memang merupakan pusat ekonomi kota Mataram. Kini posisinya mulai tersaingi oleh warga kampung Kincir. Semangat warga untuk maju dan memberikan usaha terbaik sangat tinggi sejak Ihsan dan kawan-kawan menjejakkan kaki di sana.

Kampung yang sebelumnya bahkan tidak punya nama itu kini bukan hanya dikenal, tetapi menjadi salah satu wilayah paling strategis di Mataram. Para pelancong pun kerap menyempatkan diri berdagang di kampung Kincir, selain di wilayah sekitar keraton. Keberadaan sekolah Manasasagara juga memberikan pengaruh besar, tidak hanya di Mataram, tetapi di seluruh Sahasradwipa. Kehadiran sekolah itu mendorong wilayah kampung Kincir tumbuh lebih pesat, seiring dengan berdirinya berbagai usaha di sekitarnya.

Ditambah lagi dengan kebangkitan akshauhini para siswa-siswi angkatan Ihsan yang sangat ambisius, banyak orang mulai menyebut kota Amritakamandalu sebagai pusat kemajuan baru. Sementara itu, Ihsan dan saudara seatapnya tengah berjuang habis-habisan untuk memberikan dampak sebesar mungkin. Bersama rekan-rekannya, mereka mengembangkan beberapa organisme baru untuk membantu peningkatan hasil laut.

Alim memimpin pengembangan dengan menurunkan beberapa model padmanabha guna menggalakkan pakan ikan, sekaligus meningkatkan suplai energi bawah laut. Yusuf juga merilis beberapa model perahu nelayan, baik yang menggunakan pancing maupun jala, yang mampu melipatgandakan hasil tangkapan. Tujuannya untuk menanggulangi ledakan organisme baru hasil kultivasi Alim.

Lihat selengkapnya