Shea

Bentang Pustaka
Chapter #1

Prolog

Terima kasih telah meninggalkanku dengan cara yang menyakitkan.

Kita putus aja, Shey.”

Kalimat perpisahan yang baru diucapkan orang di depannya itu membuat Shea terdiam. Dia cukup lama mencerna kalimat tersebut, lidahnya kelu. Tak menyangka hubungannya akan kandas seketika.

Tidak ada masalah sama sekali, bahkan hubungannya terlihat baik-baik saja. Namun, memang ternyata tidak semua yang baik-baik saja akan selalu menjadi baik. Terbukti kini cowok itu mengucapkan kalimat yang paling Shea benci. Perpisahan.

“Kenapa?” tanya Shea dengan suara kecil, tak ada keberanian untuk menanyakan alasan putusnya hubungan mereka.

“Nggak ada alasan,” jawab cowok itu, raut wajahnya sama sekali tidak memperlihatkan bahwa dia menyesal telah memutuskan Shea. “Bukankah jatuh cinta juga tanpa alasan? Lalu, kenapa putus harus ada alasan?”

Shea menghela napas berat, matanya begitu panas. Jika mereka tidak sedang di tempat umum, pasti Shea sudah menangis. Mati-matian Shea menahannya, sulit menerima kenyataan ini.

Orang yang dianggap akan terus mencintainya ternyata menyakiti hatinya dengan sadis.

“Gue ada salah sama lo?” tanya Shea kembali.

“Enggak,” jawabnya, “cuma, gue rasa kita nggak bisa sama-sama lagi.”

Hatinya meradang, dadanya terasa sesak. Dia tidak mau putus, tapi dia juga gengsi mengatakan kalimat tersebut kepada orang di depannya ini. Akhirnya, Shea menerimanya. Dia mengangguk dengan sorot mata yang sendu.

Lihat selengkapnya