Shelter

MosaicRile
Chapter #1

Prologue - Mission to Kill

ELAINE menekan pedal gas lebih dalam. Sekilas, ia mengawasi laju Ferrari di belakang. Ia menambah kecepatan, membelah jalan raya pukul dua dini hari. Sepi. Lengang. Hanya suara mesin menderu memenuhi kabin mobil. Ia tidak sempat berpikir mengapa peristiwa yang menyebabkan kematian mengejarnya terus-menerus.

Bukan Elaine Daniswara namanya kalau menyerah begitu saja. Ia membanting setir ke kiri, menghalangi pengemudi ambisius di belakang, merelakan bumper mobilnya ditabrak. Ferarri itu bergerak mendesak, meremukkan besi lebih dalam.

Elaine baru sadar sudah mengemudi jauh dari kota. Ia menebak-nebak, orang yang berada di balik kemudi pastilah orang suruhan yang dibayar. Sembari menjaga agar mobilnya terus menguasai jalan, Elaine menghubungi nomor seseorang yang sudah dihafalnya di luar kepala melalui perangkat audio mobil. Ia menunggu nada dering pertama.

Ferrari berpindah posisi, menyerempet jalur kanan. Timbul suara decit akibat gesekan antar mobil. Posisi kendaraan mereka sejajar, tetapi ia belum melihat wajah pengemudi.

Panggilan tersambung. Suara di seberang menjawab dengan tenang, "Yes?"

"Ian!" panggil Elaine, nadanya tinggi bercampur lega. Ia tidak langsung berbicara. Mobilnya berhasil melaju cepat ke depan jalan. "Aku perlu bantuan," pinta Elaine singkat.

"I'm right behind you."

Jawaban barusan membuat Elaine langsung menginjak rem secara mendadak. Tabrakan terjadi. Tangan kirinya tergesa mendorong persneling lalu menaikkan rem tangan. Dahinya ikut membentur setir bertepatan waktu kendaraan berhenti. Kepalanya pusing. Jantungnya bertalu-talu. Dilepasnya sabuk pengaman yang mengekang tubuh. Ia terbatuk menghirup asap saat berhasil keluar dari mobil.

Lihat selengkapnya