Shepia

Nilakrisna
Chapter #1

Prolog

Hal yang tidak pernah dibayangkan Shepia adalah menjadi tontonan banyak orang sekarang berulang kali ia berkata 'bangun Aksa' tapi laki-laki itu enggan bergeming dari tempatnya. Shepia kembali menoleh kesamping, wajahnya sudah tidak bisa ia sembunyikan. "Aksa bangun dong! malu diliat orang dari tadi"

"Aku nggak mau bangun, sebelum kamu bilang iya" Aksa Delvin Arion laki-laki teguh pendirian apa lagi soal perempuan ia tidak akan bangun dari posisi berlutut ala Romeo and Juliet, sebelum cintanya diterima dan Shepia jadi kekasih barunya, yang kesekian. Jangan kan Shepia, Marilyn Monroe pun bisa ia dapatkan, Aksa masih berlutut dengan tanganya menyentuh tangan kanan Shepia, semesta memang mendukungnya rintik hujan baru saja turun alih-alih berteduh ia malah mengambil kesempatan semakin memaksa Shepia menerimanya.

Hujan semakin turun pengunjung lain yang berteduh semakin banyak Shepia semakin jadi perhatian sudah ada sorakan-sorakan kecil 'terima'. 'terima' Aksa memang sukses membuat Shepia mati kutu.

"Aku nggak bisa terima kamu Aksa"

"Kenapa? ga mau terikat" Shepia mengangguk. Dengan berat hati ia melepaskan genggaman Aksa menjauh dari perhatian orang, Aksa mengikuti dari belakang. Tidak mudah memang Shepia memang bukan tipe buruan Aksa, tapi nyalinya merasa tertantang mendengar belum ada satu pun bergelar mantan Shepia itu artinya ia belum pernah berkencan.

Bukan karena Shepia tidak cantik, justru ia sangat cantik jadi tidak mungkin tidak ada yang mengincarnya.Shepia adalah gadis kuno yang hidup di jaman modern Aksa tidak akan salah menilai, caranya barusan cocok untuk Shepia, cara kuno menyatakan cinta.

"Hari ini aku ulang tahun?" Dengan wajah kecewa Aksa menatap Shepia seakan tau Shepia pasti akan merasa bersalah ia terus memasang wajah kusut, kecewa karena penolakan. Dua bulan lamanya Aksa terus mendekati Shepia dan Minggu ini ia rencanakan untuk menjadikan gadis itu kekasih.

"Mau gimana lagi sekali pun kecewa, makasih dua bulan ini udah sempet nemenin jalan bareng jadi aku nggak ngerasa bosen" kata-kata Aska makin membuat Shepia merasa bersalah telah menolaknya.

Shepia juga akui ia nyaman bersama Aksa perhatian dan simpatiknya sungguh melelehkan gunung es yang ia bangun selama ini, tapi udah menjadi seorang kekasih rasanya ia masih ragu. Yang Shepia tau Aksa adalah seorang casanova. Sebelum akhirnya mereka dekat sering kali Shepia melihat laki-laki ini dengan beberapa wanita berbeda, entah kenapa dua bulan ini ia dengan mudah membiarkan Aksa terus masuk dalam hatinya.

Apa ini yang di namakan takdir.

Dengan wajah yang masih tertekuk kusut dan kecewa Aksa terus berjalan meninggalkan wahana dan itu sukses membuat Shepia merasa bersalah telah menolong laki-laki ini yang dari kemarin-kemarin terus mencoba membuatnya bahagia.

Lihat selengkapnya