Shieraffy & Arsthena

Icha Trezna
Chapter #7

Superheroes - The Script -

Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Sebulan setelah masuk semester 2, festival yang mengusung nama DraMaCulla itu dilaksanakan sesuai rencana. Dari subuh aktivitas tampak sibuk di area panggung. Semua panitia memastikan bahwa segala sesuatunya telah dipersiapkan dengan baik. Aldi terlihat sibuk memberi komando. Dia melihat dari jauh apakah dekorasi panggung telah sesuai gambarannya. Dalam hati dia bangga pada tim ArtdCore yang susah payah menyulap panggung ini menjadi luar biasa menarik. Dua patung astronot tampak seakan menyangga panggung dari kedua sisi dan gravity yang didesain atas bantuan event organizer juga tampak luar biasa. Tim perlengkapan sempat panik tadi karena ada lighting yang tidak berfungsi dengan baik. Sempat ada keributan kecil karena acara sudah mau dimulai dan Avian sang koordinator benar-benar dibuat bingung. Untung ada teknisi yang membantu membetulkan sehingga kepanikan itu pun mereda. 

Kesibukan juga terjadi di belakang panggung. Sissy, koordinator seksi acara hilir mudik tidak henti-henti. Dia senewen menunggu bintang tamu yang seharusnya sudah stand by di tempat. 

“Gimana, Sis, ada yang nggak beres?” tanya Aldi saat melihat keadaan backstage.

Sissy yang terlihat bingung karena dari tadi belum sempat santai sedikit lega melihat ketuanya. “Hm .…” Dia melihat catatan di tangannya. “Kalau dari pengisi acara kampus kita semua udah stand by dan nggak ada yang kurang, Di. MC ceweknya gue tukar sama Frenna soalnya Niken sakit. Gue nggak yakin dia bisa fit. Trus … tinggal Afgan sih yang belum datang.”

“Oke, kalau gitu. Pokoknya gue kasih loe wewenang penuh untuk utak atik acara. Loe suruh Vicky terus hubungi managernya Afgan, tapi kalau sampai saat dia tampil, Afgan belum datang, loe tukar aja dulu sama pengisi acara yang lain. Kotak sama Raisa udah siap ini kan. Oke?”

“Oke!”

Setelah semua keribetan yang terjadi, DraMaCulla akhirnya bisa dipentaskan dengan suksesPara pengisi acara yang terdiri dari band-band dan solois terkenal di Jakarta, berhasil menghibur para penonton yang terlihat antusias. Ternyata tidak sia-sia panitia mempersiapkan acara ini siang malam. Para sponsor pun merasa puas atas hasilnya. Tidak sia-sia membuat stand-stand produk karena promo mereka berhasil menarik minat penonton. Acara puncak selesai tepat jam sembilan malam. Walaupun luar biasa lelah, tapi panitia merasa puas. Saat istirahat makan malam, Aldi mengucapkan terima kasih untuk seluruh panitia.

“Makasih, makasih banget, buat semua teman-teman yang udah bantuin dari awal sampai akhir dalam acara ini. Jadi DraMaCulla bisa sukses kayak gini ....”

“HOORREEE …!!!” anak-anak serempak tepuk tangan.

“Gue tahu kalian pasti cape banget. Jadi yang udah selesai makan, boleh pulang. Istirahat karena Senin mungkin udah yang kuliah juga. Tapi yang masih mau bantuin di sini, gue hargain banget. Oh ya, jangan lupa nanti ada syukuran sekaligus acara pembubaran panitia. Tunggu aja undangannya, ya!”

“Oke deh, Ketuaaaaaaa ....” 

Selesai makan sebagian besar panitia pulang. Tapi masih banyak pula yang membantu beres-beres di stage termasuk Icha, Dhea, Dimas, Cinta, Lintang, Joe, dan masih banyak lagi. Mereka bahu-membahu membereskan properti-properti panggung. Sedangkan Aldi sibuk melayani teman-temannya dari kampus lain yang ingin mengucapkan selamat padanya. 

Saat Icha sedang mengambil kardus, perhatiannya teralih pada Lintang yang mukanya agak pucat.

“Eh, Lintang, kamu sakit, ya? Muka kamu pucat banget,” kata Icha menghampiri Lintang.

“Hhh ... iya nih, Cha, maag-ku kambuh. Aku ... lupa bawa obat .…”

“Tapi kamu udah makan kan, Lin? Ya udah yuk, kita pul- Lin ... eh … LINTANG!!” 

Lintang tiba-tiba jatuh pingsan, untung Icha berhasil menahan tubuhnya sehingga badannya tidak jatuh. Icha panik. Seketika panitia yang lain mengerumuni mereka, termasuk Aldi yang langsung meninggalkan teman-temannya saat itu juga.

“Lintang kenapa, Cha?” tanya Aldi khawatir.

“Tadi katanya maag-nya kambuh. Trus … langsung pingsan gini. Gimana nih, Di, obatnya katanya ketinggalan.”

Lihat selengkapnya