Shooting STAR

bening setara bulan
Chapter #2

Rasa yang sama di waktu yang salah

Star meraba dadanya, jantungnya yang masih berdegup kencang setiap Al mendekatinya, masih sama seperti tujuh belas tahun yang lalu. Stat memandang Al bagaikan ppangeran berkuda putih yang datang ke dalam hidupnya.

Namun, sejak dulu hanya Star yang memendam perasaanya. Al selalu menolak ketika Star menyatakan perasaanya, mungkin karena mereka masih bocah. Setelah ditolak pun Star tidak akan marah atau membenci Al, ia masih menjadi temannya, hingga akhirnya Al berkencan dengan Safira tujuh tahun lalu, hubungan mereka mulai merenggang.

Sebelumnya, Al dan Star bagaikan amplop dan perangko, kemanapun Star pergi pasti Al mengikuti, Al bisa bercanda padanya, melindunginya, menyayanginya. Bahkan banyak orang yang menyangka mereka berdua berpacaran, namun tetap saja Al akan selalu menyangkal "diamah temen saya, ya mana ada cewe kaya dia jadi pacar saya, nggak nafsu udahh sama dia mah."

Jawaban yang menurut Al hanya candaan, sebenarnya menggores cukup dalam di hati Star. Namun, Star akan berusaha baik-baik saja, dia akan kembali menjadi teman yang baik, daripada mempermasalahkan perasaannya yang susah jelas di tolak sejak mereka kecil.

Sebenarnya, hubungan mereka merenggang saat Al berpacaran dengan Safira bukan karena Al yang tidak peduli lagi dengan Star, tapi Star yang berusaha menjauh karena dia tahu bahwa Safira tidak suka dengan Star yang selalu menempel pada kekasihnya. Star mulai menjauh, sejauh yang ia bisa. Hingga saat ini, mereka sudah seperti orang asing yang tidak pernah bertemu, Al yang jarang menghubunginya, dan Star yang tidak mau menghubungi duluan.

Star mencoba menerima perasaan seorang laki-laku enam bulan lalu, yaitu Ethan. Ethan bisa membuat Star sedikit melupakan tentang Al. Namun, pria sialan itu malah berselingkuh dengan seorang wanita yang Star pergoki di hotel.

"Star, hape lu bunyi mulu berisik tau." Omel Tiara teman kerja Star yang duduk disebelahnya. "Maaf ya" Star mengambil ponselnya, belihat daftar panggilan yak terjawab yang didominasi oleh Ethan. Tapi mata Star terhenti oleh satu nama yang memanggilnya terakhir kali "Alsinga"

Kenapa Star menyebut Al singa, karena Al bisa sangat mengerikan saat marah seperti singa, lebih parahnya Al bisa tiba-tiba marah karena hal yang tidak jelas. Seperti saat mereka kecil dulu, Al tiba-tiba marah karena Star menginjak rumput gajah dilapangan, Al marah hingga satpam komplek mendatangi mereka berdua.

Star melengkungkan bibirnya ketika kenangan masalalu terlintas dibenaknya, sekarang tak akan terjadi lagi karena Al sudah menjalin hubungan denga Safira.

Star memanggil nomor Al kembali "ada apa?" Ucap Star saat Al sudah menjawab panggilannya.

"Lu bentar lagi pulang kan? Gua udah diparkiran nih." Ucap Al dadi sebrang sana.

Star memandang jam dinding di kantornya "iya, sepuluh menit lagi. Lu tunggu bentar, ehh tapi didepan udah ngga ada Ethan kan?"

"Tenang Sethan udah pergi pas dibacain doa"

"Malah bercanda, udah lah gua mau beres-beres dulu." Star memutuskan panggilannya.

**

Lihat selengkapnya