Tiga tahun lalu
Nestala Rahiya remaja yang baru saja lulus dengan nilai baik di sekolahnya. Acara kelulusan pun tiba, dimana semua orang tua siswa/siswi menghadiri acara tersebut, termasuk kedua orang tua Nestala. Setelah 1 jam lamanya, acara kelulusan pun selesai dan semua orang tua dan siswa keluar dari gedung tersebut. Nestala, ayah, dan ibu pun ikut beranjak meninggalkan ruangan dan menuju ke taman di sekitar untuk melakukan foto bersama. "Abang Dion sama Kak Marlina gak ikut Bu?" Tanya Nestala dengan nada sedih. "Mereka ada urusan nak, jadi pada gabisa dateng. Tapi mereka nitipin ini buat kamu." Ibu memberin paperbag yang dititipkan oleh anak sulung dan tengah nya itu untuk Nestala. Raut sedih pun berubah menjadi senang, karena Abang dan kakak nya masih ingat dengan hari kelulusan nya walaupun mereka berhalangan hadir untuk melihat adiknya.
Setelah kegiatan yang cukup melelahkan, Nestala dan keluarga melanjutkan untuk pulang kerumah. Ibu memasak banyak untuk makan siang kali ini, ibu dan ayah sudah ada di meja makan begitupun dengan Netala yang baru saja keluar dari kamarnya segera menyusul mereka untuk makan siang bersama. Sunyi melanda mereka, hanya terdengar suara sendok yang begesekan dengan piring. Di pertengahan waktu makan ibu tiba tiba mengeluarkan suara, "Nestala abis lulus ini mau kuliah nak?" Namun belum sempat Nestala menjawab pertanyaan ibu nya, telfon rumah berdering cukup nyaring dari arah ruang tamu. Ibu beranjak dari kursi nya menuju telfon yang berada tidak jauh dari tempat mereka makan.
"Bu, Dion habis nabrak seseorang."
Tanpa salam maupun basa basi, ibu mendengar cukup jelas dan kenal dengan suara yang hampir tiap hari ia dengar. Ya, anak sulungnya yang menelfon di tengah tengah kegiatan makan tersebut. Melihat ibu yang hanya diam melamun, ayah berniat menghampiri ibu untuk menanyakan hal yang membuat istrinya itu melamun.
"Ada apa Bu?" Ibu yang mulai sadar akan suara dari ayah pun langsung menjawab telfon yang tadi ia angkat. "Ya Tuhan, sekarang korbannya gimana? kamu luka gak? berapa orang yang kamu tabrak Dion? Tanya ibu dengan khawatir. Nestala yang mendengar perkataan ibu pun kaget dan langsung menghampiri ibu dan ayah yang sedang berdiri di dekat telepon rumah itu. "Dion cuma luka kecil bu, cuman yang Dion tabrak lumayan parah, tolong bu." Jawab Dion dengan suara lirih itu.