Si Anak Manja

febri indah rafika
Chapter #2

Prolog

Kalau dipikir. Emak itu selalu menuruti keinginanku menjadikan putri yang paling bahagia di keluarga ini, paling disukai kampungku ini. Entahlah itu benar atau tidak. Aku selalu dimanjakan oleh Emak dan Bapak apa pun keinginanku mereka akan selalu menurutinya dari baju, tas, sepatu, dan makanan yang ku suka. Mereka tidak akan membiarkan anak kesayangannya menangis, bersedih hati karena keinginanku tidak terpenuhi kasih sayang mereka tidak pernah terbagikan oleh siapa pun termasuk juga kakak angkatku, Eliana.

Oh iya, Aku sendiri belum memperkenalkan diri. Halo! Namaku Mekar Putri Mulya Sarini nama panggilanku Mekar, tetapi ada yang terselip namaku yang begitu engganku sebut karena sebutan Sarini terdengar kuno dan sangat jelek bagiku. Aku akan marah pada siapa pun mau tua-muda Aku tidak peduli jika mereka memanggilku dengan sebutan Sarini.

Baik, Aku di sini akan membahas tentang keluargaku yang kaya tapi sederhana. Bapak memiliki ladang yang luas ditanami oleh beberapa ubi ubian, singkong dan jagung. Bapak selalu pergi pagi sekali untuk bercocok tanam di ladangnya. Sering kali menyuruhku kadang juga Kak Ana untuk membawakan makan siang Bapak. Aku tentu saja tidak mau, karena siang bolong akan membakar kulit putihku yang cantik ini akan menghitam dan Aku tidak mau menuruti permintaan Bapak yang satu itu. Emak selalu Stay Home. Masakan Emak tidak kalah enak dari warung Mpok Ipeh, masakan Emak lebih lezat dari siapa pun. Aku menyukai masakan Emak yang balado terong dan balado kentang petai. Huh, rasanya begitu super lezat menggiurkan loh.

Lihat selengkapnya